Suara.com - Arema FC kembali gagal memperoleh kemenangan perdananya di Liga 1 2021/2022. Hal tersebut setelah tim kesayangan Aremania itu ditahan imbang, 0-0 oleh PSIS Semarang di Stadion Madya, Jakarta, Sabtu (25/9/2021).
Arema FC yang sebenarnya ingin mendapatkan tiga poin terlihat kesulitan melakukan serangan. PSIS Semarang sangat baik mengawal lini pertahanan.
Tidak banyak peluang yang didapat oleh Singo Edan --julukan Arema FC-- di babak pertama. Justru PSIS Semarang yang banyak memberikan tekanan kepada Bagas Adi dan kawan-kawan.
Meski keduanya sudah berusaha keras untuk mencetak angka, tidak ada gol tercipta di babak pertama ini.
Tidak banyak perubahan formasi yang dilakukan di babak kedua oleh kedua kesebelasan. Jalannya permainan pun tak jauh berbeda ketimbang sebelumnya.
Arema FC dan PSIS Semarang masih sama-sama berusaha membongkar pertahanan lawan masing-masing untuk bisa mencetak gol. Akan tetapi hingga menit 60, skor 0-0 masih belum berubah.
Kedua tim masih sulit mencetak gol hingga pertandingan memasuki menit 70. Arema FC kini lebih banyak mendapat peluang ketimbang PSIS Semarang.
Meski begitu, PSIS Semarang sesekali bisa mendapatkan peluang. Namun, sama halnya dengan PSIS, Arema FC juga main sangat bagus di lini belakang.
PSIS dan Arema FC sangat sulit untuk mencetak gol dalam pertandingan ini meski ada peluang yang bisa dimanfaatkan. Hal hasil hingga pertandingan selesai kedua tim bermain imbang 0-0.
Baca Juga: Pelatih Bhayangkara FC Akui Timnya Susah Payah Kalahkan Persebaya
Susunan pemain
Arema FC (4-3-3): Adilson Maringa; Rizky Dwi Febrianto, Sergio Silva, Bagas Adi, Johan Alfarizi; Hanif Sjahbandi, Renshi Yamaguchi, Dedik Setiawan (Muhammad Rafli 81'); Dendi Santoso, Carlos Fortes, Feby Eka Putra (Kushedya Hari Yudo 68').
Pelatih: Eduardo Almeida.
PSIS Semarang (4-4-2): Jandia Eka Putra (Joko Ribowo 66'); Wallace Costa, Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Riyan Ardiansyah (Bruno Silva 46'); Fredyan Wahyu, Finky Pasamba, Fandi Eko Utomo (Nerius Alom 59'), Septian David Maulana (Reza Irfana 79'); Hari Nur Yulianto (Komarodin 68'), Jonathan Cantillana.
Caretaker: Imran Nahumarury
Berita Terkait
-
BRI Super League: Achmad Maulana Cedera ACL, Kedalaman Tim Arema FC Goyah?
-
Erick Thohir Akui Kehilangan Achmad Maulana Jadi Pukulan Berat untuk Timnas Indonesia U-23
-
Wejangan Pelatih Brasil untuk Arkhan Fikri & Salim Tuharea Jelang Kualifikasi Piala Asia U-23
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
-
Petaka Arema FC: Achmad Maulana Absen 9 Bulan Akibat Cedera ACL
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
'Dendam Kesumat' Terbalaskan! Media Korsel Ejek Kegagalan Timnas U-23 dan Singgung STY
-
Media Korea Selatan Puas Bisa Balas Dendam ke Timnas Indonesia U-23
-
Tidak Kalah di FIFA Matchday, Ranking FIFA Timnas Indonesia Justru Anjlok
-
Penyebab Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok Parah Hari Ini
-
Gerald Vanenburg Dipecat? Nasibnya di Tangan Alexander Zwiers
-
Kenapa Erick Thohir Tak Banyak Kritik Gerald Vanenburg usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Total?
-
Permohonan Maaf Tulus Kiper Timnas Indonesia Usai Gagal ke Piala Asia U-23 2026
-
Pendidikan Raffi Ahmad, Calon Menpora Punya Klub yang Kini Terjungkal dari Liga 1 ke Liga 3
-
Momen Pemain Timnas Indonesia Semringah Saat Bertemu Tangan Kanan Shin Tae-yong
-
Pemain Keturunan Rp 2,61 Miliar Andalan STY Tidak Jago Setelah di Latih Era Patrick Kluivert