Mengalahkan PSG dan Inter Milan adalah pesan kuat dari Madrid untuk semua calon lawannya, termasuk Bayern yang juga tengah memimpin klasemen, Manchester City dan Liverpool yang bertarung sengit guna mengakhiri musim ini di puncak klasemen.
Juga untuk Juventus yang sedang berusaha keras finis empat besar atau Ajax Amsterdam yang terus ditempel PSV Eindhoven dalam perebutan tempat pertama Liga Belanda.
Dalam konteks ini, dibandingkan dengan tim-tim itu, Real memiliki catatan lebih menarik, yakni hanya kalah dua kali dalam pertandingan liga selama musim ini, ketika Bayern sudah empat kali kalah, Manchester City dan Ajax tiga kali. Hanya Liverpool yang menyamai statistik Madrid ini.
Yang juga menarik di balik kemenangan Madrid itu adalah pesan "jangan pernah menganggap laga telah selesai hanya karena Anda unggul dan lebih dominan di lapangan, terutama kala menghadapi Real Madrid" yang memiliki pelatih sejeli Carlo Ancelotti.
Satu jam pertama pertandingan Madrid melawan PSG di Stadion Santiago Bernabeu itu sempat membuat banyak orang beranggapan mustahil Real mengatasi defisit gol lumayan besar.
Tertinggal 0-2 secara agregat, melawan tim yang amat mengerikan di depan gawang adalah sungguh bencana.
Namun seperti halnya pada banyak pertandingan yang pernah dipimpinnya, Ancelotti tahu pasti apa yang harus dilakukannya.
Dia menarik keluar Toni Kroos dan Marco Asensio pada menit ke-57 untuk diganti Eduardo Carmavinga yang energik dan Rodrygo.
Hasilnya, Madrid menjadi lebih menyengat di mana Vinicius Junior dan Karim Benzema menjadi lebih leluasa meneror lini belakang PSG.
Sementara lapangan tengah menjadi lebih solid, sampai-sampai bek tengah David Alaba turut menusuk pertahanan lawan, bukan dari bola mati, melainkan dari manuver bersama rekan-rekannya.
Perubahan itu menciptakan teroboson yang berpuncak kepada tiga gol Benzema. Ini petunjuk bahwa pelatih Italia itu bernaluri tajam dan jeli membaca permainan.
Untuk itu, Ancelotti adalah faktor besar lain untuk Madrid yang semakin maut, baik dalam liga maupun Liga Champions.
Ketika tren ini berkelanjutan, maka Madrid akan kembali menjadi dambaan pemain-pemain kelas dunia.
Ini baik sekali untuk Liga Spanyol. Ditambah menormalnya Barcelona, LaLiga bisa berubah semenggairahkan era sebelum pandemi membuatnya dibelit krisis. [Antara]
Berita Terkait
-
Sudah Ditunggu Klub Arhan, Persib Bandung Rotasi Pemain Lawan Persita
-
Bintang Barcelona Cedera, Berpotensi Absen saat Hadapi Real Madrid
-
Psywar Xabi Alonso usai Raih 6 Kemenangan Beruntun: Ini Baru Awal
-
Kondisi Erling Haaland Usai Cedera Jadi Perhatian Pep Guardiola Menjelang Laga Manchester City
-
Hasil Liga Spanyol Pekan Keenam, Real Madrid Menang Besar 4-1 atas Levante di Valencia
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Persita Tangerang Kalahkan Persib Bandung dengan Skor 2-1
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat