Suara.com - Fans Arema, Aremania se-Malang minta polisi tetapkan tersangka tragedi Kanjuruhan. Sebab menurut mereka ratusan orang dibunuh di depan mata ribuan orang usai laga Arema vs Persebaya, Sabtu pekan lalu.
Data termuktahir, ada 125 orang meninggal dunia.
Hal itu diserukan saat Aremania se-Malang Raya berkumpul dan memanjatkan doa bagi saudara mereka yang mendahului di Stadion Gajayana, Kota Malang pada Minggu, (2/10/2022) malam.
Isak tangi dan pijaran lilin mewarnai aksi keprihatinan ini.
Aremania menganggap tragedi Kanjuruhan seperti sebuah pembantaian.
Bagaimana tidak saat gas air mata ditembakan ke tribun, pintu stadion dalam posisi terkunci.
Padahal di dalam tribun banyak wanita, anak-anak dan para orangtua.
Kesaksian reporter Beritajatim di Stadion Kanjuruhan saat Sabtu malam.
Suara tangis anak-anak kecil karena merasakan pedihnya gas air mata terdengar jelas dan cukup banyak.
Baca Juga: 14 Tragedi Terbesar di Stadion Sepak Bola dalam 40 Tahun Terakhir
Lalu lalang Aremania mengevakuasi Aremania lainnya terus berdatangan ke Lobby Kanjuruhan.
Banyak dari suporter yang pingsan adalah wanita. Awak media seusai sesi konferensi pers pun turut menjadi relawan karena jumlah korban dari Aremania cukup banyak, sedangkan jumlah tenaga kesehatan tidak memadai.
Tangisan itu terus pecah saat Aremania mengetahui rekan yang mereka evakuasi terbujur kaku dan telah meninggal dunia.
Puluhan Jenazah itu ditemukan tergeletak di depan pintu VIP, Lobby tengah Stadion Kanjuruhan, di depan ruang ganti pemain, musala, ruang medis hingga di lapangan hijau juga ditemukan.
“Kita hidupkan lilin bersama untuk mereka yang sudah pulang ke Rahmatullah,” kata salah satu perwakilan Aremania, Ambon Fanda.
“Indonesia ini pembantaian. Gimana gak dibantai, ditembaki gas air mata, tapi pintu ditutup. Gimana gak banyak orang mati, banyak anak kecil juga. Ratusan orang dibunuh di depan mata ribuan orang. Masak satu tersangka aja satu hari gak bisa ditangkap. Gak masuk akal ini,” ujar Ambon.
Berita Terkait
-
Paulinho Moccelin Mundur dari Arema FC, Ini Penyebabnya
-
Persebaya Surabaya Buang Banyak Peluang di Derbi Jawa Timur, Coach Edu Kecewa Berat
-
Hasil Persebaya Surabaya vs Arema FC, Drama Gol Bunuh Diri dan Kartu Merah
-
Siap Tempur! Bek Arema Rifad Marasabessy Tidak Gentar Atmosfer Gelora Bung Tomo Lawan Persebaya
-
Persebaya vs Arema, Bruno Moreira Tegaskan 'Rasa Lapar' Bajul Ijo untuk Bangkit di Super League
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
Terkini
-
Datang ke Stadion Lebih Nyaman dan Stylish: Rekomendasi 5 Brand Sepatu Idel untuk Suporter
-
Bukan Jay Idzes, Pemain Ini yang Jadi Target Utama AC Milan di Bursa Transfer
-
Panas! Pemain Muda MU Serang Balik Ruben Amorim Usai Komentar Kontroversial
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
Bantuan Shin Tae-yong untuk Korban Banjir Sumatra Disambut Antusias Korban
-
Resbob Ditangkap Kasus Ujaran Kebencian, Ketua Viking Apresiasi Polda Jabar
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Jadi Raja Save di Serie A Italia
-
Thom Haye Bongkar Fakta Mengejutkan Usai Persib Dikalahkan MU
-
Senne Lammens Jadi Sosok Paling Berjasa Selamatkan Manchester United Dari Kekalahan
-
Status Kapten Timnas Indonesia Disebut Jadi Pertimbangan AC Milan Rekrut Jay Idzes