Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengungkap klub liga 2 Indonesia terbelah setelah Liga 2 Indonesia dihentikan. Ternyata tidak semua klub Liga 2 Indonesia ingin liga tetap dilanjutkan. Ada juga yang ingin Liga 2 tidak ada.
Hal itu diungkap Zainudin Amali usai bertemu dengan PSSI di kantornya di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (19/1/2023) pagi.
Dalam diskusi itu, PSSI diwakili oleh Sekjen PSSI Yunus Nusi. Sementara Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus memantau secara virtual karena sedang di luar Jakarta.
Dalam pertemuan itu, mereka berdiskusi solusi soal penghentian Liga 2 Indonesia.
Selain itu setelah ini Sekjen PSSI akan melaporkan hasil pertemuan ke Ketua Umum PSSI Iwan Bule. Sementara PT LIB akan mengumpulkan klub Liga 2 untuk berdiskusi.
"Jadi, ya kita mendiskusikan berbagai hal dan kesimpulannya adalah, pak Sekjen segera melapor ke Pak Ketua Umum (Mochamad Iriawan) dan Exco untuk melakukan koordinasi nanti beliau akan menjelaskan. Kemudian LIB akan mengumpulkan seluruh klub Liga 2 untuk mendiskusikan hal ini karena kenyataannya juga masih terbelahkan, ada yang mau lanjut ada yang tidak ingin," jelas Mempora.
Sementara itu, Yunus Nusi berterima kasih sudah dibantu oleh menpora.
Ia berharap ada perkembangan ke arah yang positif sehingga tidak ada lagi pro dan kontra terkait dihentikannya Liga 2.
"Kami berterima kasih ada progres yang positif dari hasil diskusi tadi yang Insya Allah pada hari ini akan saya laporkan ke Ketua Umum dan Exco tentang pelaksanaan kompetisi Liga 2. Mudah-mudahan ini bagian yang positif bagi sepak bola Indonesia," ujar Yunus Nusi.
Baca Juga: Arif Putra Wicaksono: Masalah Sepak Bola Indonesia Itu Kesejahteraan
"Yang disampaikan pak menteri tadi memberikan dukungan terhadap kompetisi, Insya Allah pak Ferry Paulus akan segera mengkonsolidasikan atau mengundang Liga 2, membahas tentang kompetisi Liga 2," pungkasnya.
Liga 2 2022/2023 resmi dihentikan setelah keputusan yang dikeluarkan Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Salah satu alasannya adalah adanya permintaan dari sebagian peserta.
Hal ini berdampak pada BRI Liga 1 2022/2023.
Alhasil, kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air itu pada akhirnya tanpa degradasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bukan Vietnam! Bos JDT Ungkap Pengadu Kasus Naturalisasi Malaysia ke FIFA
-
Bela Performa Lamine Yamal, Staf Pelatih Barcelona: Dia Masih 18 Tahun
-
El Clasico Nyaris Jadi Arena Baku Hantam, Ini Respon Santai Xabi Alonso
-
Tumbang di Markas Bhayangkara FC, Ini Dalih Pelatih Persijap Jepara
-
Hasil BRI Super League: Bermain 10 Orang, Persib Bandung Sukses Kalahkan Persis
-
BREAKING NEWS! Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini Pengganti Sementara
-
Liverpool Hancur Lebur, Eks MU Desak Arne Slot Usir Bek Rp887 M Ini
-
Bek Rp130 Miliar Bilang Timnas Indonesia Punya Kesamaan dengan Italia, Kok Bisa?
-
Publik Malaysia Heboh! Eks Arsenal yang Kini Nganggur Ngaku Punya Darah Melayu
-
Kakak Eliano Reijnders Alami Pekan Buruk, Terancam Kehilangan Tempat di Man City