Suara.com - Indonesia dan Hungaria bukanlah negara tetangga. Namun, kedua negara ini pernah salih bersinggungan, bahkan sikut-sikutan tepatnya di Piala Dunia 1938.
Kisah duel Timnas Indonesia kontra Hungaria kembali terangkat menyusul kepastian berangkatnya dua pemain muda masa depan Tanah Air untuk menimba ilmu di negara kelahiran pemain legendaris Ferenc Puskás.
Dua penggawa muda Indonesia yang berkesempatan belajara ilmu sepak bola di Hungaria adalah Muhammad Iqbal Gwijangge dan Eriko Sulastiano.
Kesempatan yang didapat Iqbal Gwijangge dan Eriko Sulastiano tentu sangat istimewa. Sebab, mereka bakal berlatih di salah satu akademi sepak bola ternama di Hungaria, yakni Puskas Akademia.
Kedua pemain muda ini memang dinilai memiliki potensi yang besar untuk menjadi bintang masa depan Timnas Indonesia di masa depan. Sebab, mereka sama-sama memperlihatkan prestasi mentereng saat masih berusia muda.
Nama Iqbal Gwijangge melejit selepas berhasil mengantarkan Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2022. Dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut.
Sementara Eriko Sulastiano adalah nama pemain muda binaan akademi Persib Bandung yang melejit seusai tampil menawan di ajang Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16 2022.
Tentu saja, jika mendengar Hungaria, ada satu sejarah kelam yang pernah dicatatkan Indonesia ketika berjumpa tim asal Eropa itu.
Sebab, sebelum merdeka dan masih berada di bawah belenggu penjajahan Belanda, Indonesia memang pernah menghadapi Hungaria, tepatnya di Piala Dunia 1938.
Baca Juga: Thomas Doll Tak Mau Lepas Pemain Persija untuk Piala Asia U-20: Pergi Pas Piala Dunia U-20 Saja
Akan tetapi, saat itu nama yang digunakan ialah Hindia Belanda. Ya, nama ini tak terlepas dari status Tanah Air yang saat itu masih belum lepas dari kolonialisme Belanda.
Pada ajang Piala Dunia 1938 yang berlangsung di Prancis, Hindia Belanda sempat dihajar Hungaria pada pertandingan yang digelar di Stadion Velodrome Municipal, Reims, 5 Juni 1938.
Saat itu, perbandingan postur tubuh antara kedua kubu memang sangat kontras. Hungaria memiliki pemain-pemain berperawakan tinggi, sedangkan Hindia Belanda relatif pendek.
Bahkan, Wali Kota Reims saat itu, Paul Marchandeau menyebut, “Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci”. Akhirnya, Hindia Belanda harus puas takluk dengan skor 0-6.
Meskipun kalah telak, salah satu surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya saat menerbitkan edisi 7 Juni 1938.
Ketiak itu, halaman muka surat kabar itu memampangkan headline “Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah.”
Berita Terkait
-
Uzbekistan Tebar Ancaman Jelang Lawan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2023
-
Gol ke Gawang Brunei di Piala AFF 2022 akan Selalu Diingat Spasojevic Seumur Hidup
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia
-
Daftar Pemain Abroad yang Pulang ke Indonesia, Terbaru Witan Sulaeman
-
Benarkah Harga Pasar Kaoru Mitoma di Bawah Pemain Bintang Timnas Indonesia? Cek Faktanya
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Aksi Nekat Penyerang Keturunan 1,88 Meter: Siap Tinggalkan Klub demi Timnas Indonesia
-
Indra Sjafri Coret 10 Pemain Timnas Indonesia U-22, Kenapa?
-
PSSI Segera Evaluasi Nova Arianto, Anggota Exco: Jangan Diartikan Macam-macam!
-
Respons Nova Arianto Usai Timnas Indonesia U-17 Terhenti di Fase Grup Piala Dunia U-17 2025
-
Klub Super League Siap-siap Kehilangan Pemain, TC Timnas U-22 Diperpanjang hingga SEA Games 2025
-
Kata-kata Kegagalan Nova Arianto Bawa Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Belum Tentu Dipilih Indra Sjafri, Luke Xavier Keet Serahkan kepada Tuhan
-
Mauro Zijlstra Belum Tentu Bisa Bela Timnas Indonesia di Sea Games 2025 Karena Ini
-
Gabung Timnas U-23, Luke Xavier Keet: Ibuku Orang Indonesia
-
Bersaing dengan Mauro Zijlstra di Timnas U-22, Rafael Struick: Saya Percaya Kemampuan Sendiri