Suara.com - Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Libya dalam dua laga uji coba selama menjalani pemusatan latihan di Turki jelang Piala Asia 2023. Namun, ada memori memalukan terkait pertemuan kedua tim di masa lalu.
Menyitat laman 11v11, Timnas Indonesia di level senior sempat bertemu Libya seali pada 25 Juli 1977 pada ajang Piala Merdeka di Kuala Lumpur.
Saat itu, skuad Garuda takluk 0-4 dari tim asal Afrika tersebut.
Namun, pada 2008, Indonesia juga sempat berhadapan dengan Libya, tepatnya tim U-23 mereka di Piala Kemerdekaan yang bertajuk perayaan kemerdekaan ke-63 RI.
Timnas Indonesia saat itu berkompetisi dengan lima peserta lainnya yakni Timnas Indonesia U-21, Libya U-23, Myanmar, Kamboja, dan Brunei Darussalam.
Garuda yang dilatih Benny Dollo dengan mudah melenggang ke semifinal dengan mengalahkan Myanmar dan Kamboja masing-masing dengan skor 4-0 dan 7-0.
Di semifinal, Garuda mengalahkan juniornya lewat gol tunggal yang dilesakkan Ponaryo Astaman. Mereka pun dihadapkan dengan Libya U-23 di partai puncak.
Di fase ini, Timnas Indonesia membuat hal kontroversial. Mereka juara setelah Libya memutuskan walkover (WO) dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Libya U-23 memutuskan WO setelah unggul 1-0 di babak pertama. Ternyata, terdapat salah satu ofisial Garuda yang memukul pelatih Libya Gamal Adeen M Abu Nowara di lorong stadion.
Baca Juga: Ujian Berat Shin Tae-yong jelang Persiapan Piala Asia 2023
Tim lawan yang merasa terintimidasi pun memutuskan untuk WO. Indonesia pun dianggap menang dan berhak menjadi juara.
Belasan tahun berselang, baru terungkap bahwa ofisial Timnas Indonesia yang memukul pelatih Libya adalah pelatih kiper Timnas Indonesia, Sudarno.
Hal itu dibongkar oleh mantan kiper Timnas Indonesia yang juga bermain saat itu, Budi Sudarsono.
"Ceritanya Om Darno (Sudarno) ada slek sama tim sana, sama pelatihnya, tahu-tahu pelatihnya dipukul," ungkap Budi Sudarsono dalam kanal YouTube Jebret Media TV beberapa waktu lalu.
Kini, Timnas Indonesia akan kembali berjumpa Libya dalam pemusatan laitan di Turki, sebelum tampil di Piala Asia 2023 yang akan bergulir di Qatar pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024.
Berita Terkait
-
Kisah Libya, Tim yang Pernah Bikin Timnas Indonesia Menang WO Karena Hal Ini
-
Belum Puas, PSSI Usahakan Ragnar Oratmangoen Juga Bela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
-
Jordi Amat Tuai Kritikan usai Blunder di Dua Laga Timnas Indonesia
-
Bak Selebgram, Asnawi Mangkualam Kini Punya Manajer Khusus Endorsement
-
Naturalisasi Timnas Indonesia Mulus, Vietnam Ogah Kalah Demi Amunisi Tambahan di Piala Asia 2023
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah