Suara.com - Piala Asia 2023 tinggal sebulan lagi digulirkan, tepatnya pada 10 Januari 2024. Pihak AFC menyoroti Asnawi Mangkualam dan dianggap sebagai pemain yang dinantikan kiprahnya dari timnas Indonesia.
Timnas Indonesia tergabung dalam grup yang berat di Piala Asia 2023. Skuad Garuda akan melawan Jepang, Irak, dan Vietnam.
Jelang gelaran ini, AFC membuat laporan bahwa tim Merah Putih wajib diperhitungkan. Apalagi adanya sosok Asnawi Mangkualam yang menjadi teladan membawa timnas maju.
"Ulet dan punya fisik bagus dengan keinginginan menyerang. Bek kanan Indonesia, Asnawi Mangkualam adalah seorang kapten yang memberi contoh mendorong timnasnya maju," tulis laporan AFC disadur Senin (11/12/2023).
Dibeberkan bahwa kapten timnas Indonesia ini punya darah sepak bola dalam dirinya. Sebab, ia adalah anak adri mantan pemain Bahar Muharram yang bekerja di staf pelatih PSM Makassar.
AFC pun menyoroti karier pemain berusia 24 tahun ini yang berani merantau ke luar negeri, tepatnya Korea Selatan.
"Asnawi memantapkan dirinya, menghabiskan empat musim di PSM sebelum menjadi orang Indonesia pertama yang pindah ke Korea Selatan pada tahun 2021 ketika bergabung dengan klub K League 2 Ansan Greeners," imbuh laporan AFC.
"Dia bermain lebih dari 40 kali untuk tim yang berbasi di Gwangyang sebelum pindah ke Jeonnam Dragons pada awal tahun 2023, di mana ia menjadi pemain reguler sepanjang musim," tambahnya.
Kiprah Asnawi juga disorot karena dirinya debut di timnas Indonesia ketika masih belia. Momen itu terjadi padaMaret 2017 saat skuad Garuda melawan Myanmar.
Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Beberkan Respons Orang Tuanya usai Pilih Timnas Indonesia, Ibunya Sampai Kaget
Asnawi yang debut bersama timnas Indonesia saat itu masih berusia 17 tahun 167 hari. Kini di usianya yang masih 24 tahun, ia dipercaya Shin Tae-yong menjadi kapten.
Maka dari itu, wajar saja jika AFC memasukkan nama Asnawi Mangkualam sebagai pemain yang harus diperhatikan di Piala Asia 2023.
Berita Terkait
-
Peringkat Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Buncit Berdasarkan Ranking FIFA, Pemain Naturalisasi Bisa Bantu?
-
Coach Justin Sarankan Pemain Indonesia Jangan Main di Liga Jepang, Singgung Nasib Sial Pratama Arhan
-
Kisah Asmara Egy Maulana Vikri - Adiba Khanza, Cinta Bersemi dari Lechia Gdanks Hingga Berlabuh di Dewa United
-
Menebak Masa Depan Klub Shayne Pattynama Usai Berpisah dari Viking FK, Benarkah Akan Bermain di Klub Turki?
-
Bawa JDT Juara Piala Malaysia, Jordi Amat Masih Belum Mentas dari Performa Buruk
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Dijamin Tidak Menyesal Timnas Indonesia Pilih Timur Kapadze karena Ini
-
Jejak Sukses Timur Kapadze di Asia, Piala Dunia dan Olimpiade Jadi Modal Latih Timnas Indonesia
-
Dulu Ditunggu Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Maluku Ini Kini Kena 'Red Flag' Dikit-dikit Cedera
-
Pascal Struijk: Van Gaal Menelpon Saya Langsung
-
Memaksimalkan Jeda FIFA Match Day, PSIM Yogyakarta Gelar Uji Coba Meratakan Menit Bermain Skuad
-
Alasan Carlos Perreira Jadi Nahkoda Baru Madura United Lanjutkan BRI Super League
-
Ole Gunnar Solskjaer Bongkar Awal Musabab Kehancuran Karier Jadon Sancho di MU
-
Duet Maut di Lini Belakang AC Milan Bikin Fabio Capello Terkesima
-
Kandas! Akui Tak Bisa Bahasa Inggris, Zinedine Zidane Tak Mungkin Latih Liverpool
-
Manchester United Kehilangan Sponsor Rp 400 Miliar per Tahun, Terancam Bangkrut?