Suara.com - Pembicaraan soal penggantian pelatih Timnas Indonesia memanas setelah muncul kabar bahwa Patrick Kluivert bakal menggantikan posisi Shin Tae-yong.
Kabar ini sontak memicu perdebatan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Banyak yang mempertanyakan apakah Kluivert, dengan rekam jejak kariernya, benar-benar lebih layak dibandingkan Shin Tae-yong yang telah membawa Timnas Indonesia mencatat sejumlah pencapaian bersejarah.
Karier Kepelatihan Patrick Kluivert
Patrick Kluivert memulai langkahnya di dunia kepelatihan pada tahun 2008 sebagai pelatih penyerang di AZ Alkmaar.
Kariernya kemudian berlanjut ke Australia, di mana ia menjadi asisten pelatih Brisbane Roar pada 2010.
Meski berpengalaman di berbagai posisi, perjalanan Kluivert sebagai pelatih utama belum banyak menuai kesuksesan.
Salah satu momen gemilangnya terjadi ketika melatih tim U-21 FC Twente. Di bawah arahannya, tim tersebut meraih 25 kemenangan dari 45 laga dan finis di puncak Beloften Eredivisie.
Namun, pencapaian ini lebih bersifat lokal dan belum teruji di kompetisi tingkat dunia.
Kluivert juga sempat menjadi asisten pelatih timnas Belanda di bawah Louis van Gaal dan menjajal melatih tim senior Curacao pada 2015.
Baca Juga: Media Belanda: Kakek Mitchel Bakker Lahir di Maluku, tapi...
Sayangnya, ia gagal membawa Curacao lolos dari Kualifikasi Piala Dunia zona Concacaf. Kariernya kemudian meliputi berbagai posisi administratif, seperti penasihat timnas Curacao dan direktur olahraga Paris Saint-Germain.
Satu-satunya pengalaman Kluivert memimpin klub profesional adalah saat ia melatih Adana Demirspor di Turki pada 2023.
Namun, masa baktinya hanya berlangsung enam bulan sebelum akhirnya dipecat karena hasil yang kurang memuaskan.
Kejayaan Shin Tae-yong di Asia dan Indonesia
Sebaliknya, Shin Tae-yong memiliki pengalaman yang lebih kaya di Asia, terutama dalam menangani tim-tim dengan target tinggi.
Kariernya sebagai pelatih dimulai saat menjadi caretaker Seongnam Ilhwa pada 2008.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
Terkini
-
Liverpool Ditekuk Crystal Palace, Ryan Gravenberch Dianggap Lebih Baik dari Mo Salah
-
Klasemen Sementara Liga Spanyol: Barcelona Geser Real Madrid dari Posisi Puncak
-
Hadapi Bangkok United, Persib Bandung Bawa 21 Pemain ke Thailand
-
3 Keypass yang Bikin Calvin Verdonk 'Menyala' dalam Kekalahan Lille atas Lyon
-
Borussia Monchengladbach Dipermalukan Frankfurt, Kevin Diks Jadi Sorotan
-
Persija Tumbang 1-3 dari Borneo, Mauricio Souza Bongkar Blunder Ridho hingga Jordi Amat
-
Kata-kata Pelatih Persija Usai Timnya Dihabisi Borneo FC
-
Cedera Mendadak Emil Audero, Begini Bocoran dari 'Orang Dalam' Cremonese
-
Pelatih Brasil Soroti Kepemimpinan Wasit Usai Persija Jakarta Dipecundangi Borneo FC
-
Cremonese Gagal Menang Lawan Como, Absennya Emil Audero Jadi Faktor Penentu?