Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan melalui gol Ole Romeny pada menit ke-78, tetapi harapan itu sirna setelah Irvine mencetak gol keduanya pada menit ke-90. Skor akhir 1-5 menjadi mimpi buruk bagi Kluivert dan timnya.
Statistik dan Pelajaran Berharga
Secara statistik, Indonesia sebenarnya tidak tampil buruk. Skuad Garuda menguasai 60% penguasaan bola, mencatatkan 11 tembakan, dan melakukan 520 umpan sukses. Namun, efektivitas Australia dalam memanfaatkan peluang menjadi pembeda utama dalam laga ini.
Pelatih Australia, Tony Popovic, mengaku puas dengan kemenangan besar ini, terutama setelah timnya gagal menang dalam tiga laga sebelumnya. Menurutnya, mencetak lima gol dalam laga kualifikasi Piala Dunia adalah prestasi yang membanggakan.
Sementara itu, Kluivert menilai anak asuhnya sudah berjuang keras dan menunjukkan semangat juang, meski harus menerima kenyataan bahwa Indonesia kalah dalam 16 dari 21 pertemuan melawan Australia.
Kesalahan Berulang yang Harus Diperbaiki
Kekalahan ini juga mengungkap kelemahan mendasar yang masih menghantui Indonesia, terutama dalam hal kesalahan individu dan ketidaksiapan menghadapi tekanan di level tinggi. Kesalahan Nathan Tjoe-A-On yang melakukan pelanggaran tidak perlu di kotak penalti menjadi salah satu faktor utama kekalahan ini.
Selain itu, kelemahan dalam bertahan terlihat jelas pada dua gol terakhir Australia yang berasal dari situasi bola mati. Craig Goodwin dua kali mengirimkan umpan sepak pojok akurat yang berujung pada sundulan bebas Miller dan Irvine, menandakan buruknya organisasi pertahanan Indonesia dalam mengantisipasi bola mati.
Kesempatan Kedua dan Harapan di Laga Selanjutnya
Baca Juga: Pesan Menohok Jay Idzes ke Pemain Baru Timnas Indonesia: Itu lah yang Ingin Saya Katakan
Kekalahan ini membuat peluang Indonesia lolos langsung ke Piala Dunia 2026 sebagai runner-up semakin tipis. Dengan tiga laga tersisa, Indonesia kini berada di posisi keempat dengan enam poin, tertinggal empat angka dari Australia yang berada di peringkat kedua.
Meski demikian, Indonesia masih berpeluang melaju ke putaran keempat melalui jalur peringkat ketiga atau keempat. Syaratnya, mereka harus memenangkan laga kandang melawan Bahrain pada 25 Maret dan China pada 5 Juni. Dengan asumsi Indonesia kalah dari Jepang di laga terakhir, mereka tetap bisa lolos ke putaran berikutnya dengan koleksi 12 poin.
Sydney yang diharapkan menjadi panggung pembuktian bagi Kluivert justru menjadi ajang pembantaian. Namun, sepak bola selalu memberikan kesempatan kedua. Tim Garuda kini harus bangkit dan memanfaatkan laga kandang sebagai momentum kebangkitan.
Pertandingan melawan Bahrain di Jakarta akan menjadi ujian penting bagi Kluivert dan anak asuhnya. Jika ingin menjaga asa menuju Piala Dunia, mereka harus belajar dari kesalahan dan tampil lebih solid dalam pertandingan-pertandingan mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Terlilit Utang Rp145 Miliar, Keluarga Sven-Goran Eriksson Jual Murah Rumah Mewah
-
Waduh! Jose Mourinho Gak Bayar Tagihan Hotel Rp15 Miliar, Mendadak Bangkrut?
-
Menolak Tua! Cristiano Ronaldo Berencana Pensiun Satu atau Dua Tahun Lagi
-
Mauro Zijlstra Beri Kabar Baik Jelang SEA Games 2025, Apa Itu?
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Menderita Hernia, Lamine Yamal Berpotensi Absen di Piala Dunia 2026
-
Bojan Hodak 'Menghilang' di Sesi Latihan Persib, Gabung Timnas Indonesia?
-
Johannes Siregar Pemain Keturunan Batak di Jerman, Pernah Belajar di Klub Kevin Diks
-
Bojan Hodak Dirumorkan Latih Timnas Indonesia, Igor Tolic Ungkap Hal Mengejutkan
-
Miris! Klub Malaysia Ogah Tampung 7 Pemain Naturalisasi Abal-abal