Suara.com - Pemain keturunan Malaysia, Mats Deijl, turut jatuh cinta dengan atmosfer markas Timnas Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Laga Timnas Indonesia di SUGBK ternyata tak hanya menarik bagi pemain keturunan Tanah Air saja.
Bahkan pemain keturunan negeri tetangga sampai ikut jatuh cinta melihat atmosfer markas skuad Garuda.
Hal ini dialami Mats Deijl, pemain keturunan Malaysia yang gagal dinaturalisasi karena FIFA.
FIFA tak memberi restu Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk menaturalisasi sang pemain.
Deijl merupakan pemain Go Ahead Eagles di Eredivisie, keturunan Malaysia ada dalam silsilah keluarganya.
Namun FIFA mendapati jika naturalisasi tidak bisa dilakukan karena tidak sesuai dengan ketentuan.
Rasa takjub Mats Deijl terhadap SUGBK diperlihatkan lewat unggahan pemain keturunan baru skuad Garuda, Dean James.
Dean James mengunggah momen sakral pasca Timnas Indonesia melakoni laga di SUGBK, yakni menyanyikan lagu Tanah Airku.
Baca Juga: Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Unggahan pada akun Instagram pribadi Dean James memperlihatkan beberapa momen di SUGBK saat laga melawan Bahrain.
Termasuk hadirnya para suporter, dalam laga melawan hingga mencapai 78 ribu suporter.
Dalam kolom komentar, Mats Deijl menuliskan emotikon cinta dan tepuk tangan untuk unggahan tersebut.
Hal itu menunjukkan betapa takjubnya pemain keturunan Malaysia ini terhadap atmosfer SUGBK.
Terlepas dari itu, FAM sebenarnya telah berupaya menaturalisasi Mats Deijl sejak Juni 2024 lalu.
Ia bisa saja merasakan atmosfer SUGBK secara langsung meski sebagai musuh Timnas Indonesia.
Jika saja naturalisasinya diberi restu oleh FIFA dan kini menjadi pemain Timnas Malaysia.
Profil Mats Deijl
Mats Deijl merupakan pesepak bola berpaspor Belanda. Dia lahir di Vlaardingen pada 15 Juli 1997. Pemain bertinggi badan 1,81 meter itu bisa bermain diberbagai posisi terkhusus lini belakang.
Menyitat Transfermarkt, Mats Deijl berposisi asli sebagai bek sayap kanan, tetapi bisa juga mengisi pos bek tengah.
Selain itu, Mats Deijl juga sempat dimainkan beberapa kali oleh Go Ahead Eagles sebagai penyerang sayap kanan.
Mats Deijl mengawali karier sepak bolanya di WIllem II U-17 pada 2014 silam. Dia kemudian pindah ke Brabant United U-19.
Pada 2015, Mats Deijl dipromosikan ke Brabant II dan berkarier selama semusim di sana sebelum menarik perhatian FC Den Bosch U-21.
Kariernya pun melesat di mana pada 2017 dia sudah dipromosikan ke Denm Bosch senior. Setelah bermain empat musim di sana, dia pindah ke Go Ahead Eagles sejak 2021 dan bermain hingga saat ini.
Kronologi Batal Perkuat Malaysia
Sebelumnya, media sosial ramai dengan rencana Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk mengejutkan di ajang ASEAN Cup 2024.
Namun, FAM mengumumkan bahwa naturalisasi Mats Deijl ditolak FIFA karena pemain 27 tahun tersebut tidak memenuhi syarat.
FAM menjelaskan proses awal naturalisasi Deijl, yang menunjukkan keinginan untuk membela Malaysia karena memiliki ikatan dengan tanah kelahiran leluhurnya.
FAM kemudian berkomunikasi dengan klub, agen, dan Deijl.
Proses naturalisasi ini tampaknya mirip dengan strategi yang digunakan Timnas Indonesia.
PSSI mengandalkan agen dalam proses naturalisasi pemain untuk memperkuat Skuad Garuda, dan FAM tampaknya menerapkan strategi serupa untuk menaturalisasi Mats Deijl.
FAM menjelaskan bahwa mereka berdiskusi dengan Deijl, yang memberikan dokumen yang menunjukkan keturunannya.
Deijl memiliki darah Malaysia dari nenek moyangnya, yang lahir di Singapura pada 24 Juni 1893, saat itu bagian dari Malaysia.
FAM mengirim berkas ke FIFA pada 23 September untuk konfirmasi. Namun, pada 25 September 2024, FIFA menyatakan bahwa keturunan Deijl berasal dari buyutnya, bukan kakek atau neneknya.
FIFA mengatur bahwa pemain bisa dinaturalisasi jika memiliki keturunan dari orang tua atau kakek-nenek, dan harus tinggal lebih dari 5 tahun di negara tersebut.
FAM pun gagal mengikuti jejak Indonesia dalam menaturalisasi Deijl.
Kontributor: Eko
Berita Terkait
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jika Lolos Babak Keempat, Timnas Indonesia Tak Bisa Jadi Tuan Rumah
-
Dear PSSI! Juara Piala Dunia Sarankan Sepak Bola Indonesia Dibangun dari Grassroots
-
Riwayat Cedera Tristan Gooijer, Calon Naturalisasi Terbaru Timnas Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Brasil Pesta 7 Gol, Calon Lawan Timnas Indonesia U-17 Menggila
-
Bintang Timnas Indonesia U-17 Akui Disemprot Nova Arianto Gara-gara Lembek Lawan Zambia
-
Nova Arianto Minta Timnas Indonesia U-17 Tidak Lembek Saat Hadapi Brasil
-
Tak Ubah Formasi Lawan Brasil, Nova Arianto: Jangan Takut Sebelum Bertanding!
-
Dihabisi Zambia 1-3, Timnas Indonesia U-17 Belum di Level Piala Dunia?
-
Marselino Ferdinan Dibanjiri Dukungan Usai AS Trencin Dibantai di Liga Slovakia
-
Media Vietnam Sindir Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Gagal di Pembuka Piala Dunia U-17 2025
-
Timnas Indonesia U-17 Jadi Tim Asia yang Kebobolan Selisih 2 Gol di Laga Perdana
-
Performa Ganas Calvin Verdonk, Bikin Lille Terus Konsisten di Eropa
-
Dua Fakta di Balik Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia