Suara.com - Pemain Timnas Indonesia, Shayne Pattynama, mulai dikabarkan merapat ke klub kasta tertinggi Liga Thailand, Buriram United, setelah berpisah dengan KAS Eupen. Ada beberapa kerugian yang bisa ditanggung Shayne jika bergabung ke sana.
Kabar bergabungnya Shayne Pattynama menuju Buriram United diungkapkan oleh akun Ball Thai. Mereka menyebut, Shayne jadi incaran setelah Buriram dikabarkan bakal melepas Jefferson Tabinas musim depan.
"Bek kiri Indonesia Shayne Pattynama dikabarkan tengah dikaitkan dengan Buriram United setelah mengakhiri kontraknya dengan klub divisi dua Belgia KAS Eupen," tulis media Thailand @ballthaidotcom.
"Buriram United berminat merekrutnya untuk bergabung dengan tim. Kabar ini datang setelah adanya rumor Buriram United akan melepas Jefferson Tabinas. Bek kiri Timnas Filipina itu kontraknya akan berakhir," lanjutnya.
Shayne Pattynama tampaknya bakal menanggung sejumlah kerugian apabila dirinya benar-benar menerima tawaran dari Buriram United pada musim depan. Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
1. Tingkat Kompetisi
Liga Thailand memang memiliki tingkat kompetisi yang berbeda dibandingkan dengan liga di Eropa, tempat Shayne Pattynama menghabiskan seluruh masa kariernya sebagai pesepak bola sebelumnya.
Tentu saja, situasi semacam ini berpotensi menghambat perkembangan kariernya jika tujuannya adalah untuk terus bermain di level sepak bola tertinggi. Apalagi, karakter kompetisinya cukup berbeda.
Meskipun demikian, ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang pemain yang sepanjang hayatnya berkarier di Eropa. Hal yang sama juga pernah dialami Jordi Amat saat gabung Johor Darul Takzim di Malaysia.
Baca Juga: Liburan di Italia, Ole Romeny Pamer Dukungan ke Emil Audero
2. Minim Eksposure dan Visibilitas
Apabila nantinya memutuskan untuk berkarier di Thailand, Shayne Pattynama tentu harus menyadari hilangnya eksposure yang bisa didapatkannya ketika bermain bersama Buriram United.
Bermain di Liga Thailand berpotensi mengurangi visibilitas Shayne di mata para pemandu bakat Eropa. Jika ambisinya adalah kembali bermain di Benua Biru, langkah menuju Thailand bisa dibilang kurang strategis.
Sebab, Shayne berpotensi mengubur harapannya untuk kembali berkarier di Eropa jika sudah bergabung dengan klub Thailand itu.
3. Kendala Budaya dan Bahasa
Tantangan terbesar yang bakal dihadapi oleh bek kiri Timnas Indonesia itu tentu berkaitan dengan faktor adaptasi dalam hal bahasa dan budaya. Dua aspek ini bakal sangat terasa bagi Shayne di Thailand.
Bahasa lokal dan budaya setempat tentu akan sangat berbeda dengan di Eropa. Bedanya dengan di Indonesia, Shayne hanya menjumpainya saat agenda internasional saja.
Sedangkan ketika di Thailand, sehari-hari dia bakal berjumpa dengan kultur yang amat berbeda dengan pengalamannya sepanjang hayat di Benua Biru.
Itulah kerugian yang mungkin dialami Shayne Pattynama jika benar-benar bergabung dengan Buriram United.
Namun, keputusan pindah klub tentu tak hanya dilandasi pertimbangan teknis saja. Masih ada sejumlah faktor lain yang bisa saja menjadi pertimbangan penting bagi Shayne.
Meski begitu, tentu tak semua hal tentang kepindahan ke Asia, terutama Liga Thailand, bernilai negatif.
Buriram United punya fasilitas yang baik, stabil secara finansial, dan sering bermain di level Asia (AFC Champions League), yang bisa membuka peluang baru bagi Shayne.
Semua keputusan akhirnya kembali pada prioritas Shayne Pattynama, apakah ingin mengejar stabilitas, jam bermain reguler, atau tetap berjuang di jalur kompetisi Eropa yang lebih ketat namun menjanjikan secara prestise dan perkembangan karier.
Kontributor: Muh Faiz
Berita Terkait
-
Liburan di Italia, Ole Romeny Pamer Dukungan ke Emil Audero
-
Alhamdulillah Timnas Indonesia Punya Angin Segar Lawan China setelah Kena Sanksi FIFA
-
Gara-gara Bahrain, Timnas Indonesia Dapat Kerugian Lawan China
-
Wonderkid 21 Tahun Minat Gabung Timnas Indonesia U-23, Sudah Tembus Skuad Utama di Klubnya
-
Orang di Luar Lingkaran PSSI Ini Peringatkan Fanatisme Suporter Timnas Indonesia Jadi Ancaman
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Disambut bak Pahlawan di Stamford Bridge, Jose Mourinho Malah Bilang Begini
-
H-8 vs Arab Saudi, Pemain Keturunan Rp 13,91 Miliar Cedera, Timnas Indonesia Makin Kritis
-
Mimpi Buruk Liverpool: Dihajar Galatasaray, Alisson dan Ekitike Cedera
-
Bocoran Pemain Timnas Indonesia untuk SEA Games 2025 Pilihan Indra Sjafri
-
Harimau Malaya Kocar-Kacir! 7 Pemain Dihukum FIFA, Bisa Menang Lawan Laos?
-
Jejak Hitam Malaysia di FIFA: Dari Kerusuhan Suporter hingga Skandal Naturalisasi
-
Breaking News, Pemain Keturunan Batak Diikat Kontrak Tim Elit Australia
-
Malaysia Wajib Tahu! Erick Thohir Beberkan Isi Pembicaraan Prabowo dengan Presiden FIFA
-
5 Pemain Timnas Indonesia Dicoret Patrick Kluivert Jelang Lawan Arab Saudi, Emil Audero Kena?
-
Kisah FC Kairat Almaty: 'Si Bocah Ingusan' yang Bangga Usai Dibantai Real Madrid