Kendala lain datang dari terbatasnya potensi dukungan langsung suporter Indonesia di stadion.
Meskipun diaspora Indonesia di Timur Tengah cukup besar dan ribuan fans disebut siap berangkat ke Qatar atau Arab Saudi, akses terhadap tiket, logistik, serta regulasi ketat dari pihak tuan rumah bisa menjadi penghalang.
Atmosfer stadion yang akan dikuasai pendukung tuan rumah bisa menekan mental para pemain Garuda, terutama dalam momen-momen krusial pertandingan.
Timnas Indonesia memang dikenal punya semangat tinggi saat mendapat dukungan langsung dari suporter fanatiknya, tetapi kali ini tantangan lebih besar menanti.
Dukungan dari tribun adalah faktor non-teknis yang kerap menjadi penentu dalam pertandingan besar. Namun, di ronde ini, Timnas harus belajar bermain tanpa dukungan mayoritas suporter di belakang mereka.
Kenapa Ronde 4 Jadi Momen Hidup-Mati?
Timnas Indonesia akan menghadapi lima negara yang gagal finis dua besar di Ronde 3: Qatar, Arab Saudi, Irak, UEA, dan Oman. Keenam tim akan dibagi ke dua grup, masing-masing berisi tiga tim. Setiap tim hanya akan memainkan dua pertandingan.
Juara grup akan langsung melaju ke Piala Dunia 2026. Artinya, hanya ada dua tiket yang diperebutkan, dan satu kekalahan saja bisa memupuskan peluang lolos langsung.
Jika Timnas Indonesia hanya mampu finis runner-up grup, jalan masih terbuka, tapi jauh lebih sulit. Dua runner-up dari Ronde 4 akan saling bertemu di Ronde 5, dan pemenangnya akan lanjut ke babak playoff antar konfederasi.
Baca Juga: Jay Idzes OTW Gabung Udinese, Media Italia: Ideal Jadi Suksesor Pemain Rp 312,87 Miliar
Di situ, Timnas Indonesia harus menghadapi tim-tim non-Asia dari zona seperti CONMEBOL, CAF, CONCACAF, atau OFC.
Melihat lawan-lawan potensial di jalur ini seperti Kamerun dari Afrika, Venezuela dari Amerika Selatan, atau tim tangguh lain dari CONCACAF, bisa dikatakan bahwa peluang lolos sangat kecil jika skuad asuhan Patrick Kluivert tidak mengunci tiket di Ronde 4.
Drawing pembagian grup Ronde 4 akan digelar pada 17 Juli 2025, dan menjadi momen penting dalam menentukan siapa saja lawan Indonesia. Setelah itu, pertandingan akan dimulai pada Oktober 2025.
Artinya, pelatih Patrick Kluivert dan stafnya hanya punya waktu sekitar tiga bulan untuk mempersiapkan tim secara matang.
Efisiensi serangan, soliditas pertahanan, hingga kekompakan tim akan jadi kunci untuk meraih dua kemenangan di fase grup dan mengamankan tiket ke Piala Dunia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Bedah Taktik Brilian Luciano Spalletti di Laga Debut yang Berbuah Manis
-
Juventus Taklukkan Cremonese 2-1, Emil Audero Lakukan 3 Penyelamatan Penting
-
Jadi Kunci Kemenangan Chelsea, Moises Caicedo Disamakan dengan Peraih Ballon d'Or
-
Johnny Jansen: Kartu Merah Mirza Mustafic Penyebab Bali United Kalah
-
Sean Dyche Murka! Tuding Gol Manchester United Tidak Sah
-
Mohamed Salah Catat Gol ke-250 Manfaatkan Blunder Kiper Incaran Man United
-
Andai Sosok Ini Cabut dari Juventus, Emil Audero Sudah Pasti Jadi Andalan Spalletti
-
Chelsea Bungkam Tottenham, Jamie Carragher Sebut Caicedo Monster di Lini Tengah
-
Gawang Emil Audero Dirobek Dua Kali oleh Pemain Juventus, Pelatih Cremonese Malah Bangga
-
Chelsea Tekuk Tottenham! 5 Fakta Kemenangan The Blues di Derby London