Jika dilihat dari sisi nominal, perbedaan gaji antara keduanya memang tidak terlalu mencolok secara angka kasar. Namun, keputusan Talan untuk hijrah ke Indonesia tentu tidak semata-mata didasarkan pada soal gaji semata.
Ada sejumlah faktor lain yang bisa menjadi pertimbangan penting.
Salah satunya adalah kesempatan untuk mendapatkan tantangan baru di level klub, di mana ia bisa lebih terlibat secara langsung dalam membentuk strategi tim setiap pekan, dibandingkan di timnas yang memiliki frekuensi pertandingan dan aktivitas yang lebih jarang.
Selain itu, faktor hubungan profesional dan kenyamanan kerja juga diyakini punya peran.
Jeffrey Talan sebelumnya sudah mengenal dan bekerja sama dengan Johnny Jansen, pelatih kepala Bali United saat ini.
Kolaborasi yang sudah terbangun di Belanda menjadi modal penting untuk menjaga keharmonisan kerja sama tim pelatih di Bali United.
Adapun dari sisi karier, pengalaman di luar Eropa juga bisa menjadi nilai tambah dalam CV seorang pelatih.
Terlibat langsung dalam perkembangan sepak bola Asia Tenggara, khususnya di Indonesia yang memiliki kultur sepak bola unik dan basis suporter besar, bisa membuka peluang lebih besar ke depannya.
Dari sisi Bali United, kehadiran Talan tentu menjadi tambahan nilai penting untuk tim. Klub asal Pulau Dewata itu tidak hanya mendapatkan pelatih dengan lisensi UEFA Pro, tetapi juga sosok dengan jam terbang tinggi di lingkungan sepak bola Eropa.
Baca Juga: Belanda vs Portugal di Euro U-21: Peran Krusial 3 Pemain Keturunan Indonesia
Dengan kombinasi pengalaman Eropa dan adaptasi cepat terhadap karakter sepak bola Indonesia, bukan tak mungkin duet Jansen–Talan akan membawa Bali United kembali ke jalur juara di BRI Liga 1 2025/2026.
Kontributor Muh Faiz Alfarizie
Berita Terkait
-
Belanda vs Portugal di Euro U-21: Peran Krusial 3 Pemain Keturunan Indonesia
-
Pemain Muda Bali United Tertantang Pahami Filosofi Sepak Bola Belanda dari Gerald Vanenburg
-
Profil Jeffrey Talan, Asisten Bali United yang Antarkan Belanda ke Perempat Final Euro U-21 2025
-
Ngaku Tak Bahagia Pasca Bela Belanda, Ryan Flamingo Mau Jadi Penggawa Timnas Indonesia?
-
Pemain Keturunan Indonesia Rp200 M, Calon Bintang Belanda: Dari Bek Tengah Jadi Gelandang
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Hasil Tottenham vs Manchester United: De Ligt Selamatkan Setan Merah dari Kekalahan
-
Kelemahan Pemain Timnas Indonesia Terekspos saat Dibantai Brasil U-17, Ucapan STY Terbukti Benar
-
Tamparan Keras untuk PSSI! Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Brasil Bikin Federasi Mawas Diri
-
Pernah Juara Piala Asia, Eks Pelatih Tottenham Hotspur Disebut Cocok Tukangi Timnas Indonesia
-
Benjamin Sesko Dihujani Kritik, Amorim Pasang Badan: Dia akan Terbiasa
-
Makin Moncer! Pemain Keturunan Ini Bisa Jadi The Next Calvin Verdonk dan Dean James
-
Hasil Super League: Dua Gol Sundulan Runtukahu Bawa Persija Menang Comeback atas Arema FC
-
Florian Wirtz Dituding Penghancur Liverpool Oleh Arsene Wenger, Ini Kata Arne Slot
-
Mengerikan! Hooligan Eks Klub Eliano Reijnders Picu Kerusuhan, Anak-anak Jadi Korban
-
Tampil Gemilang, Emil Audero Frustrasi Sebut Cremonese Tak Layak Kalah dari Pisa