Belum adanya pernyataan resmi dari pihak terkait, baik itu FC Twente, Mees Hilgers sendiri, maupun PSSI membuat isu ini semakin berkembang.
Dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola internasional, kepastian status kewarganegaraan menjadi hal yang sangat penting, tidak hanya dari sisi legalitas bermain di tim nasional, tetapi juga dalam konteks perpindahan antarklub dan pelaporan administratif antarnegara.
Fenomena ini juga membuka potensi permasalahan serupa di kalangan pemain naturalisasi lainnya yang membela Timnas Indonesia.
Banyak pemain yang saat ini bermain di liga luar negeri bisa saja mengalami situasi yang sejenis—berstatus sebagai WNI di Indonesia namun belum menyelesaikan seluruh proses hukum di negara asal mereka.
Di satu sisi, naturalisasi memang telah menjadi strategi yang cukup efektif untuk memperkuat skuad Garuda.
Banyak pemain berdarah Indonesia yang lahir atau besar di luar negeri memilih kembali membela tanah leluhur mereka. Namun proses tersebut harus dijalankan sesuai hukum, baik nasional maupun internasional, agar tidak menimbulkan celah hukum di kemudian hari.
Isu ini menjadi peringatan penting bagi PSSI dan pihak pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa setiap proses naturalisasi telah diselesaikan secara tuntas, termasuk memastikan bahwa dokumen kewarganegaraan asing pemain benar-benar telah dicabut secara resmi.
Koordinasi yang lebih intens antara otoritas imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, serta federasi sepak bola perlu ditingkatkan.
Menjaga keabsahan kewarganegaraan pemain bukan hanya penting bagi legalitas pertandingan, tapi juga untuk menghindari potensi sanksi dari federasi internasional, seperti FIFA.
Baca Juga: Bek Liga Inggris Rp312,87 Miliar Datangi Patrick Kluivert: Saya Keturunan Indonesia
Jika ditemukan adanya pelanggaran atau manipulasi data, bukan tidak mungkin klub maupun federasi akan dikenai sanksi administratif hingga larangan bertanding.
Ke depannya, kasus Mees Hilgers ini dapat menjadi momentum evaluasi terhadap seluruh proses naturalisasi di dunia sepak bola nasional.
Meskipun belum ada indikasi pelanggaran hukum yang nyata, transparansi dan kepastian hukum tetap menjadi hal yang tak bisa diabaikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
32 Negara Sudah Lolos! Peta Persaingan Tiket Piala Dunia 2026 Makin Panas
-
Rp288 Miliar! Harga yang Dibayar Neymar untuk Kuasai Nama Pele
-
Kadek Arel: Timnas Indonesia U-22 Penuh 'Lubang' Usai Dibantai Mali, Apa Perbaikannya?
-
Cara Ruben Amorim Bikin Harry Maguire Muak dan Ingin Cabut dari Old Trafford
-
Liverpool Resmi Ditinggal Mohamed Salah pada Desember 2025
-
Erling Haaland Buka Suara Soal Duel Panas Lawan Mancini: Dia Bikin Kesal!
-
Bakat Muda Jawa-Belanda, Pemain Keturunan Indonesia Ikai Muhamad Torehkan 12 Gol!
-
Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026
-
Apa Rahasia Timnas Norwegia Bisa Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun?
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet