Perubahan ini dimaksudkan untuk memberi keleluasaan lebih bagi penyerang agar tidak mudah terjebak offside.
Arsene Wenger menegaskan bahwa semangat aturan ini adalah mengembalikan keuntungan kecil kepada penyerang, seperti yang dulu berlaku sebelum adanya VAR.
Dengan begitu, jumlah peluang tercipta di lapangan diharapkan semakin meningkat, sehingga pertandingan lebih seru untuk ditonton.
Perbedaan Aturan Offside Baru dengan yang Sudah Ada
Jika dibandingkan dengan aturan lama, perbedaan utamanya terletak pada posisi tubuh penyerang.
Dalam aturan lama, seorang pemain bisa dianggap offside meskipun hanya ujung kaki atau bahunya berada lebih maju dari bek terakhir.
Teknologi VAR membuat situasi ini semakin ketat, karena gambar diam bisa menunjukkan posisi tubuh hingga sangat detail. Sedangkan dalam aturan offside baru, ukuran offside menjadi lebih longgar.
Selama ada bagian tubuh yang masih sejajar dengan pemain bertahan, maka gol tetap sah. Perubahan kecil ini berpotensi besar dalam mengubah strategi.
Tim penyerang akan lebih berani memainkan garis tinggi dan mencari celah, sementara tim bertahan mungkin harus menarik garis pertahanan lebih dalam agar tidak mudah ditembus.
Baca Juga: Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Namun, tak semua pihak menyambut positif. Jamie Carragher, mantan bek Liverpool, menilai aturan baru justru bisa merusak keseimbangan permainan.
Menurutnya, jumlah gol yang ada sekarang sudah cukup tinggi, sehingga tidak perlu memberi keuntungan tambahan untuk striker.
Kritik ini menegaskan bahwa aturan offside baru bisa saja mengubah dinamika taktik secara drastis di level kompetisi tertinggi.
Kapan Aturan Offside Baru Berlaku?
Sampai saat ini, FIFA belum mengumumkan tanggal pasti kapan aturan offside baru akan berlaku secara resmi. Uji coba pertama dilakukan di liga usia muda Italia, sebelum diperluas ke level kompetisi lain.
Setiap uji coba ini akan diawasi langsung oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), pihak yang berwenang memutuskan sah atau tidaknya perubahan aturan dalam sepak bola.
Berita Terkait
-
Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kapten Irak Justru Senang Lewati Drama Kartu Merah Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Aturan Baru FIFA: Timnas Indonesia Terancam Main 4 Kali dalam Dua Pekan
-
2 Negara Afrika yang Langkahi Ranking FIFA Timnas Indonesia Bulan Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Hasil AC Milan vs Sassuolo: Jay Idzes Luar Biasa, Rossoneri Gigit Jari di San Siro
-
Vietnam Tutup Jalan ke Final SEA Games 2025, Timnas Putri Indonesia Dihancurkan 0-5
-
Mo Salah Cetak Rekor Fantastis Usai Bawa Liverpool Menang, Arne Slot Berubah Drastis
-
Mikel Arteta Ngamuk Usai Arsenal Menang Berkat Dua Gol Bunuh Diri
-
Tren Enam Kemenangan Persib Hancur di Tangan MU, Begini Kata Pengganti Bojan Hodak
-
Klasemen BRI Super League Pekan ke-13 Usai Persib Bandung Disikat Malut United
-
SEA Games 2025 Gagal Total, Akmal Marhali Soroti Peran Zainuddin Amali
-
Jelang AC Milan vs Sassuolo, Allegri Puji Sekaligus Peringatkan Jay Idzes Cs
-
Prediksi Michael Owen Soal Masa Depan Mohamed Salah Usai Cetak Assist Lawan Brighton
-
Arsenal Menang Beruntung, Kemampuan Viktor Gyokeres Makin Diragukan, Bakal Dibuang?