Suara.com - Derby d’Italia kembali menghadirkan cerita besar. Juventus sukses menaklukkan Inter Milan dengan skor 4-3 dalam duel sarat gengsi pada pekan ketiga Serie A 2025/26 di Stadion Juventus, Sabtu waktu setempat.
Pertandingan ini menjadi salah satu laga paling menegangkan awal musim, dengan tujuh gol tercipta silih berganti.
Juventus lebih dulu unggul lewat Lloyd Kelly, namun Inter membalikkan keadaan melalui brace Hakan Calhanoglu dan gol Marcus Thuram.
Bianconeri kemudian bangkit berkat sumbangan Kenan Yildiz dan Khephren Thuram, sebelum Vasilije Adzic muncul sebagai pahlawan kemenangan lewat gol penentu di menit akhir.
Pelatih Juventus, Igor Tudor, menyebut kemenangan ini bukan hanya tiga poin semata, melainkan bukti bahwa timnya bisa bersaing di level tertinggi.
“Ini kemenangan yang luar biasa karena kami bermain melawan tim yang penting dan berlevel tinggi. Kami tentu bisa mengatasi beberapa fase dengan lebih baik selama pertandingan, tapi kami senang,” ujarnya dikutip dari laman resmi klub.
Bagi Adzic, gol yang ia cetak terasa begitu spesial.
“Saya sudah bekerja keras untuk momen seperti ini, saya sudah menantikannya sejak sebelum saya tiba. Saya sangat senang, saya ingin berterima kasih kepada rekan satu tim dan seluruh staf atas kepercayaan mereka kepada saya,” ucapnya penuh emosional.
Hasil ini membuat Juventus mantap di puncak klasemen dengan 9 poin sempurna dari tiga laga, sementara Inter tertahan di peringkat ke-11 dengan baru mengoleksi tiga poin.
Baca Juga: Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
Rivalitas Abadi Bernama Derby d’Italia
Setiap kali Juventus dan Inter berjumpa, atmosfer Serie A selalu mendidih. Pertemuan kedua tim ini pertama kali dijuluki Derby d’Italia oleh jurnalis kenamaan Gianni Brera pada 1967.
Menurut Brera, duel ini mewakili dua kekuatan terbesar Italia—lebih panas bahkan dibandingkan derby sekota.
Asal-usul rivalitasnya berakar sejak 1960-an ketika Juventus dan Inter sama-sama dominan.
Pada masa itu, Bianconeri sudah mengoleksi 13 scudetto, sementara Nerazzurri mengantongi 10.
Persaingan keduanya juga dipengaruhi faktor geografis dan sosial, karena Turin dan Milan sama-sama pusat industri besar di Italia yang saling bersaing, termasuk di lapangan hijau.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
5 Fakta Kemenangan 3-1 Manchester City: Erling Haaland Dekati 100 Gol
-
Bukan Shin Tae-yong, 2 Pelatih Asal Korea Selatan Mungkin Akan Dipanggil PSSI
-
Rating Calvin Verdonk: Tampil Solid, Bawa Lille Naik Peringkat di Klasemen Ligue 1
-
Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Begini Fakta Sebenarnya
-
Erling Haaland Menggila! Manchester City Gilas Bournemouth 3-1 di Etihad
-
Innalillahi Pemain Keturunan Indonesia Rp 86,91 Miliar
-
Grup Neraka Piala Dunia U-17 2025: Mengenal Lawan Timnas Indonesia U-17
-
Absen 22 Tahun di Piala Dunia U-17, Portugal Siap Buat Kejutan Besar
-
9 Wonderkid Asia yang Bakal Bersinar di Piala Dunia U-17 2025: Ada Pemain Indonesia
-
Anak Legenda Inter Milan Kirim Psy War buat Timnas Indonesia U-17