Bola / Bola Indonesia
Minggu, 28 September 2025 | 20:40 WIB
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas (kiri), Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kedua kanan), dan Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej (kanan), berfoto bersama usai pengambilan sumpah dan janji setia pewarganegaraan warga negara Indonesia (WNI) pesepak bola Miliano Jonathans (kedua kiri) di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Rabu (3/9/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/tom]
Baca 10 detik
  • Kasus FAM menunjukkan bahaya manipulasi dokumen dalam naturalisasi pemain.
  • Proses naturalisasi menurut aturan FIFA sangat ketat dan tidak bisa instan.
  • PSSI menjadi contoh penerapan jalur legal naturalisasi. Lewat identifikasi pemain keturunan, pengecekan dokumen, koordinasi dengan pemerintah, penerbitan paspor, hingga pengajuan change of association ke FIFA

Orang tua atau kakek-nenek lahir di negara tersebut.

Tinggal di negara itu setidaknya 5 tahun setelah usia 18 tahun.

Persetujuan FIFA

Jika seorang pemain pernah membela tim nasional lain (meski di level junior), ia wajib mengajukan permohonan perpindahan asosiasi (change of association) ke FIFA. Proses ini bisa memakan waktu lama karena harus diverifikasi langsung oleh Komite Status Pemain FIFA.

Pendaftaran di Federasi Nasional

Setelah mendapatkan kewarganegaraan, pemain harus didaftarkan secara resmi di federasi sepak bola negara tersebut, lengkap dengan dokumen legal. Federasi wajib memastikan tidak ada pelanggaran administrasi.

Verifikasi FIFA

Sebelum pemain bisa bermain di laga resmi FIFA (kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, dsb.), dokumennya diperiksa ulang oleh FIFA. Jika ada keraguan, FIFA berhak menolak pendaftaran pemain.

Dengan kata lain, naturalisasi tidak cukup hanya dengan “pegang paspor”. Ada jalur panjang yang melibatkan imigrasi, federasi, hingga otoritas FIFA.

Baca Juga: Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia

Di Mana Malaysia Salah?

Menurut FIFA, kesalahan Malaysia terletak pada manipulasi dan pemalsuan dokumen.

Artinya, meski para pemain sudah memegang status kewarganegaraan, proses administratif di FAM tidak mengikuti standar yang ditetapkan.

Federasi menyebut ini hanya “kesalahan teknis”, tetapi FIFA menilainya sebagai pelanggaran serius karena menyangkut integritas kompetisi internasional.

Dampak Besar untuk Malaysia

Sanksi ini merugikan banyak pihak. FAM harus menanggung beban denda, sementara tujuh pemain kehilangan kesempatan berkarier selama satu musim penuh.

Bagi publik, kepercayaan terhadap federasi runtuh seketika.

Load More