Bola / Bola Dunia
Senin, 29 September 2025 | 15:35 WIB
Menteri Komunikasi, Datuk Fahmi Fadzil yang juga Penaung KL City. (Dok. Bernama)
Baca 10 detik
  • Menteri Malaysia Datuk Fahmi Fadzil sebut sanksi FIFA pada FAM dan tujuh pemain naturalisasi tidak adil serta ada pihak luar yang cemburu.
  • FIFA menilai ada dokumen palsu untuk meloloskan pemain tampil di Kualifikasi Piala Asia 2027.

  • FAM didenda Rp6,4 miliar, tujuh pemain juga dihukum denda dan larangan 12 bulan.

 
 

Suara.com - Menteri Komunikasi Malaysia sekaligus Penaung KL City FC, Datuk Fahmi Fadzil, menilai sanksi FIFA terhadap Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi sebagai keputusan yang tidak adil.

Ia menyebut proses naturalisasi sudah dijalankan sesuai hukum, dan menuding ada pihak luar yang cemburu terhadap kebangkitan sepak bola Malaysia.

“Dari segi keteraturan, proses naturalisasi berpandukan konstitusi dan undang-undang yang berlaku. Sejauh yang pemerintah ketahui, semua dokumen resmi sudah sesuai dan tidak ada masalah," kata Fahmi, dikutip dari BHarian.

"Mungkin ada beberapa pihak yang cemburu dan risau dengan kebangkitan Harimau Malaya,” imbuhnya.

FIFA sebelumnya menjatuhkan hukuman berat kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi Malaysia karena dinilai memalsukan dokumen untuk memperkuat tim nasional.

Tujuh pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, serta Hector Alejandro Hevel Serrano.

Dalam putusannya, FIFA menilai FAM menyerahkan dokumen tidak sah untuk memastikan kelayakan para pemain tersebut sehingga bisa tampil dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam pada 10 Juni lalu.

Akibatnya, FAM dijatuhi denda sebesar CHF 350.000 (sekitar Rp6,4 miliar), sementara setiap pemain harus membayar denda CHF 2.000 (sekitar Rp36 juta) serta dilarang mengikuti seluruh aktivitas sepak bola selama 12 bulan, terhitung sejak keputusan diumumkan.

Baca Juga: Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia

Load More