- Jay Idzes menolak ikut selebrasi gol Sassuolo demi mematuhi aturan kick off.
- Sikapnya dibandingkan dengan momen di final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis.
- Idzes disebut lebih cerdas taktik daripada Dayot Upamecano.
Suara.com - Jay Idzes kembali menjadi buah bibir setelah membawa Sassuolo meraih kemenangan 3-1 atas Udinese dalam lanjutan Liga Italia 2025/2026 di Stadion Mapei, akhir pekan lalu.
Bek timnas Indonesia itu tampil penuh 90 menit, memimpin timnya sebagai kapten, sekaligus jadi palang pintu pertahanan.
Sassuolo mencetak tiga gol melalui Armand Lauriente, Ismael Kone, dan Edoardo Iannoni, sementara Udinese hanya bisa membalas lewat Keinan Davis di menit ke-55.
Namun, bukan hanya skor yang mencuri perhatian. Momen selebrasi gol Sassuolo justru membuat Idzes ramai dibicarakan.
Berbeda dengan rekan setimnya yang berlari ke pinggir lapangan, ia memilih tetap bertahan di dalam arena permainan.
Bahkan ajakan Nemanja Matic untuk ikut bersorak tak digubris.
Idzes berdiri tegak sambil menunjuk garis lapangan, memastikan dirinya tidak meninggalkan area.
Mengutip laporan The Sun, tindakan Idzes itu sesuai dengan Law of The Games Pasal 8.
Aturan jelas menyebut seluruh pemain—kecuali pengambil kick off—harus berada di area permainan masing-masing.
Baca Juga: Cremonese Gagal Menang Lawan Como, Absennya Emil Audero Jadi Faktor Penentu?
Jika lengah, lawan bisa langsung melancarkan serangan cepat setelah kick off.
Situasi ini mengingatkan pada final Piala Dunia 2022 antara Argentina melawan Prancis.
Saat itu, Dayot Upamecano hampir keluar lapangan untuk merayakan gol Kylian Mbappe, sebelum akhirnya diingatkan oleh Theo Hernandez agar tetap berada di dalam area.
Keputusan itu mencegah Argentina melakukan kick off cepat yang bisa berbahaya.
Bedanya, Jay Idzes sudah paham lebih dulu tanpa perlu diingatkan.
Ia menunjukkan kewaspadaan tinggi dan kecerdasan taktik yang membuatnya selangkah lebih maju dibanding Upamecano dalam hal memahami detail aturan pertandingan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
Terkini
-
Jay Idzes Kirim Sinyal Bahaya ke Arab Saudi dan Irak Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Prediksi Skor Inter Milan vs Slavia Praha: Il Biscone Lanjutkan Tren Positif
-
Resmi, William Saliba Perpanjang Kontrak di Arsenal Hingga 2030
-
Prediksi Skor FC Kairat Almaty vs Real Madrid: El Real Bakal Pesta Gol?
-
Sosok Ini Bongkar Klausul Mees Hilgers: Senjata untuk Tinggalkan FC Twente
-
Skandal Naturalisasi: Setelah Facundo Garces, Giliran Imanol Machuca Ditendang Klub
-
Statistik Ernando Ari di Super League, Calon Pengganti Emil Audero dan Maarten Paes yang Cedera
-
JDT Kecewa dengan Federasi Sepak Bola Malaysia
-
Prediksi Skor Chelsea vs Benfica: Jose Mourinho Mudik ke London
-
Deco Bongkar Fakta! Barcelona Tak Pernah Kejar Nico Williams