Bola / Bola Dunia
Rabu, 01 Oktober 2025 | 19:05 WIB
Tepat pada 8 September 2015, Sepak Bola Malaysia sempat hancur lebur akibat ulah kerusuhan suporter di Stadion Shah Alam.
Baca 10 detik
  • Tepat pada 8 September 2015, Sepak Bola Malaysia sempat hancur lebur akibat ulah kerusuhan suporter di Stadion Shah Alam.
  • Setelah jeda sepuluh tahun, isu yang melanda sepak bola Malaysia berubah wajah, kali ini datang dari ranah administrasi.
  • Konsekuensi dari sanksi FIFA ini sangat krusial, membuat Malaysia harus kehilangan tujuh pemain andalan di babak penting.

Catatan hitam ini memberikan dampak ganda, bukan hanya prestasi tim, tetapi juga reputasi Malaysia sebagai tuan rumah yang tidak bertanggung jawab.

Skandal Dokumen Naturalisasi 2025: Denda Ratusan Ribu Franc Swiss

Setelah jeda sepuluh tahun, isu yang melanda sepak bola Malaysia berubah wajah, kali ini datang dari ranah administrasi.

Pada 26 September 2025, kabar sanksi FIFA kembali menggema, terkait dengan isu sensitif naturalisasi pemain asing.

Tujuh pemain Timnas Malaysia dan FAM ditetapkan melanggar aturan terkait dugaan pemalsuan dokumen yang digunakan dalam proses pendaftaran.

Kesalahan teknis tersebut diyakini berasal dari staf administrasi FAM yang salah dalam menyerahkan berkas pendaftaran pemain.

FIFA secara spesifik menilai bahwa ada indikasi kuat pelanggaran terhadap Artikel 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang dokumen yang tidak sah.

Akibat serius dari kasus naturalisasi ini adalah denda senilai 350 ribu franc Swiss, atau setara dengan sekitar Rp7,7 miliar, yang harus ditanggung FAM.

Lebih dari itu, tujuh pemain kunci yang terlibat dalam kasus naturalisasi ini dijatuhi larangan beraktivitas dalam dunia sepak bola selama 12 bulan penuh.

Baca Juga: Harimau Malaya Kocar-Kacir! 7 Pemain Dihukum FIFA, Bisa Menang Lawan Laos?

Masing-masing pemain juga harus membayar denda individual, menambah beban bagi karier mereka di sepak bola Malaysia.

Jalan Banding dan Dampak Kualifikasi Piala Dunia

Pakar hukum sepak bola Malaysia, Syed Nur Aiman, memberikan pandangannya tentang langkah hukum yang bisa ditempuh FAM terkait sanksi FIFA ini.

Menurutnya, keputusan ini belum sepenuhnya final karena FAM masih memiliki peluang untuk mengajukan banding kepada otoritas terkait.

Syed Nur Aiman menegaskan, FAM wajib menyiapkan bukti kuat dan strategi hukum yang tepat. Jika berhasil, sanksi bisa diperingan atau bahkan dibatalkan.

Namun, yang menjadi perhatian utama adalah bahwa proses banding tidak secara otomatis menangguhkan larangan bermain yang telah berlaku untuk para pemain naturalisasi.

Load More