- Di Magdeburg, klub menerapkan sistem unik di mana pemain senior menjadi mentor bagi pemain muda.
- Ulrich langsung dipercaya tampil penuh 90 menit, termasuk saat Magdeburg kalah di kandang dari Schalke 04.
- Musim ini, ia sudah mencatat dua assist, meski masih menanti gol perdana di 2. Bundesliga.
Suara.com - Pemain keturunan Indonesia, Laurin Ulrich mulai mencuri perhatian di 2. Bundesliga Jerman.
Pemain berusia 20 tahun yang baru didatangkan 1. FC Magdeburg dari VfB Stuttgart itu kini menjelma sebagai andalan di lini tengah tim asuhan Markus Fiedler.
Melansir dari laporan media Jerman, mdr.de, perkembangan pesat Ulrich tak lepas dari bimbingan sang kapten, Baris Atik.
Di Magdeburg, klub menerapkan sistem unik di mana pemain senior menjadi mentor bagi pemain muda.
Ulrich beruntung mendapat “pembimbing” langsung dari Atik, sosok berpengalaman yang dikenal sebagai motor serangan tim. “Saya percaya dia mentor yang baik,” kata Ulrich.
Ulrich bahkan langsung dipercaya tampil penuh 90 menit, termasuk saat Magdeburg kalah di kandang dari Schalke 04.
Meski kecewa dengan hasil buruk tersebut, pemain keturunan Surabaya, Jawa Timur itu mengaku banyak belajar dari sikap tegas Atik di ruang ganti.
“Saya ingin bersembunyi setelah kalah, tapi dia mengajarkan kami pentingnya berbicara jujur, meski dengan suara keras. Itu sangat membantu,” ujarnya.
Bukan hanya Atik, Ulrich juga mendapat dukungan penuh dari pelatih Markus Fiedler. Hubungan keduanya sudah terjalin sejak enam tahun lalu di Stuttgart, saat Fiedler masih membina akademi.
Baca Juga: Pemain Keturunan Batak Ngebet Bela Timnas Indonesia Usai Dikontrak Melbourne City
“Dia melatih saya sejak U1-3 sampai U-21. Saya banyak berutang padanya,” ungkap Ulrich.
Kehadiran Fiedler menjadi alasan utama Ulrich memilih hijrah ke Magdeburg. Bagi sang pemain, Fiedler adalah sosok yang selalu menularkan rasa percaya diri, bahkan ketika tim sedang terpuruk.
“Dia membuat kami yakin dengan kekuatan sendiri. Jika ada masalah, itu murni karena kesalahan kami di lapangan,” tambahnya.
Perjalanan Ulrich tidak selalu mulus. Musim lalu, ia sempat dipinjamkan ke SSV Ulm, namun jarang mendapat kesempatan.
Hanya lima kali tampil dengan total 70 menit bermain, masa itu jadi periode terberat dalam kariernya.
“Itu masa paling sulit. Tapi saya banyak belajar, bahkan mulai membaca buku untuk memperbaiki diri,” kenangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
Terkini
-
Kisah Timnas Curacao Tembus Piala Dunia 2026 Setelah Buang Patrick Kluivert
-
Timnas Italia Terseok-seok, Paolo Maldini Berdoa Nerrazzuri Lolos Piala Dunia 2026
-
Adu Gaji Timur Kapadze vs Jesus Casas, Pelatih yang Jadi Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
Cerita Jesus Casas Pernah Konflik dengan Pelatih PSG, Bakal Latih Timnas Indonesia?
-
Punya Buyut Cak Madura, Pemain Keturunan Ini Calon Masa Depan Klub Raksasa Belanda
-
Rekor Menggila Jesus Casas, Timmnas Indonesia Bisa Moncer Dalam Setahun?
-
2 Fakta Menarik Setelah Timnas Indonesia U-22 Ditahan Mali
-
Pelajaran Timnas Indonesia U-22 Menuju SEA Games 2025, Apa Saja yang Perlu Diperbaiki?
-
Striker Persis Solo Bisa Mentas di Piala Dunia 2026 Usai Negaranya Lolos Bersejarah
-
Terawang Kondisi Timnas Indonesia Jika Dilatih Timur Kapadze, dari Strategi Hingga Iklim Bermain