Curacao kini memimpin Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONCACAF.
Tim asuhan Dick Advocaat tampil impresif usai menumbangkan Jamaika 2-0.
Ironisnya, Patrick Kluivert yang dulu gagal di Curacao kini tersingkir bersama Timnas Indonesia.
Suara.com - Nasib terkadang berjalan dengan cara yang mengejutkan. Patrick Kluivert mungkin tak menyangka, tim kecil yang dulu gagal ia bawa melangkah jauh kini justru berada di ambang sejarah besar tanpa dirinya, yakni peluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Timnas Curacao, yang dulu sempat kesulitan bersaing di zona CONCACAF, kini menjelma jadi kekuatan baru.
Di bawah arahan pelatih veteran Dick Advocaat, Curacao memimpin Grup B babak final kualifikasi Piala Dunia 2026.
Performa Curacao sejauh ini mencuri perhatian. Dalam tiga laga yang sudah dijalani, mereka belum tersentuh kekalahan.
Setelah bermain imbang tanpa gol di markas Trinidad and Tobago, Curacao menghajar Bermuda 3-2 dan menumbangkan Jamaika 2-0 di kandang sendiri, Ergilio Hato Stadium, Jumat (10/10/2025).
Kemenangan itu menempatkan mereka di puncak klasemen dengan 7 poin.
Jamaika menguntit di posisi kedua dengan 6 poin, disusul Trinidad and Tobago (4 poin), dan Bermuda yang belum mendapat angka sama sekali.
Masih tersisa tiga laga lagi, namun peluang Curacao untuk menembus Piala Dunia pertama mereka terbuka lebar.
Jika mampu mempertahankan posisi puncak hingga akhir, tiket otomatis ke putaran final di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko sudah di tangan.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Ungkap Kelebihannya untuk Bantu AS Trencin
Efek Dick Advocaat: Disiplin Eropa di Pulau Karibia
Perubahan besar Curacao terjadi sejak Dick Advocaat resmi menandatangani kontrak pada 15 Januari 2024.
Pelatih asal Belanda itu datang membawa pengalaman segunung, plus beberapa staf kepercayaannya dari Negeri Kincir Angin.
Hasilnya langsung terasa. Gaya bermain Curacao kini lebih rapi, struktur pertahanan lebih solid, dan serangan mereka lebih efisien.
Di tangan Advocaat, tim yang dulunya penuh talenta tapi tanpa arah kini punya identitas jelas—sebuah perpaduan antara teknik Eropa dan semangat khas Karibia.
Catatan Pahit di Era Patrick Kluivert
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Selamat Tinggal Timnas Indonesia, 3 Negara Ini Susah Payah Lolos Piala Dunia 2026 Untuk Pertama Kali
-
Kata-kata Sedih Thom Haye, Serahkan Mimpi Piala Dunia ke Generasi Baru Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Prediksi Gus Dur Diungkit Lagi
-
Manchester United Temui Solusi di Tengah Kebuntuan, Ini Orangnya
-
Nepal Ikut Gugat Malaysia ke FIFA Usai Skandal Naturalisasi, Minta Kemenangan 3-0!
-
Anak Patrick Kluivert Ungkap Alasan Matikan Kolom Komentar
-
Shin Tae-yong Dituduh Main Golf saat Ulsan HD Bertanding: Saya Tak Punya Alasan...
-
Media Korsel Tunjuk Hidung Erick Thohir: Keputusannya Terbukti Gagal!
-
Katalina Stalin Merasa Puas dengan Kemenangan atas Makau
-
Shin Tae-yong Ngamuk Difitnah Kasar ke Pemain Ulsan HD hingga Dipecat: Becanda!