-
PSSI wajib memanggil kembali Shin Tae-yong demi efisiensi anggaran dan adaptasi cepat.
-
Status free agent dan gaji berjalan STY adalah solusi paling realistis saat ini.
-
Mayoritas suporter dan pemain Timnas Indonesia sangat merindukan comeback sang pelatih.
Suara.com - PSSI resmi mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert pada 16 Oktober 2025, nama Shin Tae-yong langsung mencuat sebagai kandidat kuat untuk comeback melatih Timnas Indonesia.
Isu kembalinya juru taktik fenomenal asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, ke kursi kepelatihan Timnas Indonesia kini bukan sekadar spekulasi liar di kalangan penggemar sepak bola nasional, melainkan opsi paling realistis yang harus dipertimbangkan serius oleh PSSI demi kelanjutan program comeback Garuda.
Pengamat sepakbola Haris Pardede atau Bung Harpa, memberikan pandangan strategisnya, menegaskan bahwa potensi comeback Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia didukung oleh tiga argumentasi logis yang sangat menguntungkan PSSI saat ini.
Pertimbangan efisiensi dan kehematan anggaran menjadi alasan utama mengapa PSSI seharusnya tanpa ragu memprioritaskan ajakan comeback kepada Shin Tae-yong untuk memimpin Timnas Indonesia dalam kancah sepak bola nasional berikutnya.
Opsi memanggil kembali Shin Tae-yong untuk comeback ke Timnas Indonesia merupakan langkah finansial yang paling cerdas, mengingat kewajiban PSSI untuk tetap menunaikan cicilan gajinya hingga tahun 2027, terlepas dari apakah ia melatih atau tidak dalam sistem sepak bola nasional.
Keterbatasan Finansial PSSI Mendorong Comeback Shin Tae-yong
Kehadiran Shin Tae-yong untuk comeback memimpin skuad Timnas Indonesia berarti PSSI bisa menghemat pengeluaran signifikan yang sedianya dialokasikan untuk mencari pelatih baru di ranah sepak bola nasional.
Sebaliknya, merekrut pelatih asing baru yang belum dikenal tentu akan memberatkan kas PSSI, meliputi biaya signing fee ratusan juta rupiah hingga tunjangan yang besar dalam konteks sepak bola nasional, padahal opsi comeback Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia sudah tersedia.
Dalam kondisi finansial yang dituntut dikelola secara ketat dan efisien, keputusan untuk mewujudkan comeback Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia dinilai sebagai pilihan yang paling strategis dan hemat bagi PSSI di panggung sepak bola nasional.
Baca Juga: 4 Klub Besar Pernah Dilatih Louis van Gaal, Jaminan Timnas Indonesia Moncer?
Alasan kuat kedua yang memperlancar skema comeback Shin Tae-yong memimpin Timnas Indonesia adalah statusnya yang saat ini bebas kontrak, menjadikan proses perekrutan jauh lebih mudah bagi PSSI di tengah pergerakan sepak bola nasional yang dinamis.
Bebas Kontrak dan Lisensi Pro AFC Jadi Kunci
Setelah dipecat oleh Ulsan HD, klub asal Korea Selatan, Shin Tae-yong kini berstatus free agent, memungkinkan PSSI untuk mendatangkannya tanpa perlu mengeluarkan biaya transfer untuk comeback melatih Timnas Indonesia dan kembali meramaikan sepak bola nasional.
Momen langka ini menjadi waktu paling ideal bagi PSSI untuk segera membuka komunikasi dengan Shin Tae-yong, memastikan proses comeback ke Timnas Indonesia dapat berjalan cepat tanpa drama yang menghambat kemajuan sepak bola nasional.
Selain ketersediaannya, Shin Tae-yong juga masih memegang Lisensi Pro AFC yang merupakan persyaratan mutlak bagi seorang pelatih kepala untuk menakhodai tim dalam turnamen sepak bola nasional maupun internasional, sehingga memuluskan jalan PSSI mewujudkan comeback-nya ke Timnas Indonesia.
Selain itu, latar belakang kepelatihan Shin Tae-yong di level Asia dan pemahamannya yang mendalam terhadap karakteristik pemain Timnas Indonesia menjadikannya sosok yang siap pakai tanpa perlu masa transisi yang lama bagi PSSI dalam mengelola sepak bola nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Chelsea Kejar Wonderkid Burkina Faso, Siap Bersaing dengan Duo Manchester
-
Giorgio Chiellini Syukuri Cedera Dusan Vlahovic, Peluang Emas untuk Jonathan David
-
Negara Tetangga Bersorak Timnas Indonesia Tak Diperkuat Marselino Ferdinan
-
Alasan Italia Pilih Stadion Kecil untuk Hadapi Irlandia Utara di Play Off Piala Dunia 2026
-
Voting Ditutup, Kapan FIFA Umumkan Pemenang Puskas Award 2025 yang Tentukan Gol Rizky Ridho?
-
Kapten Persib Marc Klok Ingin Pangkas Jarak Dengan Borneo FC
-
Manchester United Saling Sikut dengan Real Madrid Demi Rekrut Remaja Yunani 18 Tahun
-
Virgil van Dijk Nantang, Tak Merasa Bersalah Lakukan Blunder Usai Liverpool Ditahan Imbang
-
Bukan Eropa, Jeje Sebut Pelatih Korea atau Jepang Paling Cocok untuk Timnas Indonesia
-
Bojan Hodak: Wiliam Marcilio Tak Bisa Berubah, Yah Saya Lepas