Bola / Bola Indonesia
Rabu, 22 Oktober 2025 | 10:56 WIB
Shin Tae-yong (IG STY)
Baca 10 detik
  • PSSI memecat Kluivert usai gagal Piala Dunia 2026.

  • Lima pelatih top termasuk Bojan Hodak dirumorkan.

  • Pelatih baru harus segera diumumkan untuk Garuda.

Suara.com - Shin Tae-yong paling dijagokan untuk mengisi pelatih Timnas Indonesia yang baru. Namun begitu dia punya saingan.

Badai restrukturisasi melanda kubu PSSI menyusul hasil pahit kegagalan Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.

Konsekuensi langsung dari hasil mengecewakan tersebut adalah diakhirinya kontrak Patrick Kluivert sebagai juru taktik utama Garuda.

Kursi panas kepelatihan Tim Nasional kini resmi kosong, memicu spekulasi liar di kalangan penggemar dan media.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memilih bungkam seribu bahasa dan belum memberikan pernyataan resmi terkait suksesor Kluivert.

Meskipun Thohir irit bicara, beragam nama besar dari kancah sepak bola global mulai bermunculan sebagai kandidat potensial.

Salah satu nama yang sempat membuat heboh adalah Louis van Gaal, seorang pelatih dengan reputasi dan pengalaman yang tak perlu diragukan.

Rekam jejak Van Gaal mencakup klub raksasa seperti Ajax, Barcelona, Bayern Munich, dan Manchester United, serta Timnas Belanda.

Namun, kabar kedatangan pelatih veteran ini ke Jakarta harus segera dibantah sebagai rumor belaka.

Baca Juga: Tak Perlu Gengsi, PSSI Justru Bisa Untung Jika Rekrut Kembali STY ke Timnas Indonesia

Van Gaal dipastikan tidak akan menukangi Timnas Indonesia karena terikat janji untuk melatih dalam sebuah acara amal di negaranya, Belanda.

Bursa transfer pelatih semakin memanas dengan munculnya kandidat yang memiliki pemahaman mendalam tentang lanskap sepak bola Asia.

Pelatih asal Jepang, Akira Nishino, berada di posisi terdepan sebagai nama yang paling santer diperbincangkan publik.

Statusnya saat ini yang sedang tidak terikat kontrak menjadi salah satu poin utama yang mempermudah negosiasi PSSI.

Nishino memiliki modal penting berupa pengalamannya menangani Timnas Thailand antara tahun 2019 hingga 2021.

Pengalaman di Bangkok tersebut dinilai krusial karena ia sudah memahami karakter dan gaya bermain di kawasan Asia Tenggara.

Selain Thailand, Nishino juga pernah menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Jepang serta sejumlah tim elit di Liga Jepang.

Salah satu pencapaian terbaiknya adalah ketika ia sukses memimpin Samurai Biru menembus babak 16 besar turnamen Piala Dunia.

Kandidat kuat berikutnya datang dari kompetisi domestik, yakni Bojan Hodak, pelatih asal Kroasia yang kini memegang kendali Persib Bandung.

Hodak terbukti memiliki adaptasi yang cepat dan sukses besar di tanah air, menjadikannya opsi yang sangat menarik bagi PSSI.

Pelatih yang memiliki kontrak dengan Maung Bandung hingga tahun 2026 ini dikenal sebagai peraih gelar sejati.

Di bawah kepemimpinannya, Persib berhasil mengamankan gelar juara Liga 1 secara beruntun pada musim 2023/2024 dan 2024/2025.

Nama lain dari liga domestik yang dipertimbangkan adalah Bernardo Tavares, pelatih asal Portugal dengan rapor yang mengesankan.

Tavares pernah menorehkan prestasi gemilang saat menukangi PSM Makassar dari tahun 2022 hingga 2025.

Keahlian taktisnya terbukti mampu membawa tim berjuluk Juku Eja tersebut meraih gelar juara Liga 1 pada musim 2022/2023.

Ironisnya, Tavares baru saja meninggalkan klub Makassar tersebut karena adanya permasalahan terkait tunggakan gaji selama berbulan-bulan.

Setelah memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan PSM, agen Tavares menyebut sang klien dapat banyak tawaran termasuk dari tim nasional.

Muncul juga nama Mauricio Souza yang saat ini menjabat sebagai pelatih kepala di klub ibu kota, Persija.

Menariknya, sorotan terhadap kekosongan pelatih Garuda ini bahkan datang dari media luar negeri, yaitu The Thao 247 dari Vietnam.

Media Vietnam itu secara spesifik merekomendasikan Souza, pelatih asal Brasil, sebagai sosok yang dianggap kompeten.

Souza memiliki jam terbang tinggi dengan pengalaman melatih tim junior dan pernah menjadi asisten pelatih di klub top Brasil, Flamengo.

Ia juga pernah membawa tim Flamengo U-20 meraih trofi Copa Sao Paulo de Futebol Junior pada periode 2017/2018.

Di Persija, Souza berhasil menunjukkan kinerja yang cukup meyakinkan selama musim kompetisi 2025/2026 berlangsung.

Kandidat terakhir yang terbaru dirumorkan adalah legenda hidup sepak bola Belanda, Frank de Boer.

Rumor ini dipicu oleh unggahan di Instagram dari Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia, Simon Tahamata, yang berfoto memeluk De Boer.

Terlebih, Frank de Boer pernah memiliki riwayat kerja sama dengan Erick Thohir ketika ia melatih Inter Milan pada awal musim 2016/2017.

Meskipun karir bermainnya sangat mewah dengan membela Ajax dan Barcelona, kiprah De Boer sebagai pelatih tidak sefenomenal itu.

Meskipun demikian, ia berhasil memenangkan sejumlah trofi, terutama saat memimpin Ajax meraih empat gelar Eredivisie.

Kelima nama tersebut kini menjadi fokus utama spekulasi publik menunggu keputusan resmi dari PSSI.

Siapa pun yang terpilih akan menghadapi tugas berat untuk mengembalikan kejayaan dan kepercayaan publik pada Timnas Indonesia.

Pencarian pengganti Kluivert ini menjadi salah satu penentuan arah masa depan sepak bola Indonesia di kancah internasional.

Harapan publik kini tertuju pada sosok pelatih baru yang dapat membawa Indonesia melangkah lebih jauh di kompetisi dunia.

PSSI harus segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengisi kekosongan demi persiapan agenda internasional mendatang.

Load More