- Timnas Indonesia U-17 wajib menang besar atas Honduras untuk bersaing di jalur peringkat ketiga terbaik.
- Persaingan ketat karena banyak tim pesaing punya tiga poin dengan selisih gol lebih baik.
- Klasemen terus berubah setelah laga-laga terbaru, membuat tugas Garuda Asia makin berat.
Suara.com - Persaingan di jalur peringkat ketiga terbaik Piala Dunia U-17 2025 kembali bergeser setelah rangkaian pertandingan pada Minggu (9/11).
Pergeseran ini langsung berdampak pada peluang Timnas Indonesia U-17 yang masih menggantung di ujung harapan untuk lolos ke babak 32 besar.
Timnas Indonesia U-17 sudah tidak punya jalur lain kecuali memanfaatkan klasemen peringkat ketiga terbaik.
Dua kekalahan di Grup H membuat Garuda Asia tak mungkin finis di dua besar, sehingga satu-satunya tiket yang tersisa datang dari jalur “runner-up ketiga” tersebut.
Di papan atas, Maroko U-17 kini menempati posisi terdepan.
Mereka mengumpulkan tiga poin dari tiga laga—angka yang sama dengan beberapa pesaing lain—namun dibedakan oleh selisih gol luar biasa, yakni +8.
Di belakang Maroko berderet Inggris, Republik Ceko, Tunisia, Paraguay, Arab Saudi, dan Meksiko.
Seluruhnya juga meraih tiga poin, hanya dipisahkan oleh selisih gol yang kompetitif.
Kolombia berada di posisi kedelapan dengan dua poin, masih berada di dalam batas aman zona lolos.
Baca Juga: Kenapa Nova Arianto Malah Senang Timnas Indonesia U-17 Dibantai Brasil?
Di bawahnya ada Qatar dan Uganda yang masing-masing mengoleksi satu hingga dua poin, tetapi keduanya terbebani selisih gol negatif.
Kosta Rika yang duduk di peringkat ke-11 pun secara matematis masih punya peluang meski membawa selisih gol -3.
Timnas Indonesia U-17 bertengger di posisi ke-12, belum mengoleksi poin dan memiliki selisih gol -6.
Posisi ini membuat Indonesia wajib menang atas Honduras pada laga terakhir Grup H—tidak hanya menang, tetapi menang besar—jika ingin memperbaiki posisi dalam daftar peringkat ketiga terbaik.
Selisih gol akan menjadi penentu vital, mengingat sebagian besar pesaing memiliki margin yang jauh lebih baik.
Tantangannya jelas berat, namun bukan mustahil selama Indonesia tampil disiplin, agresif, dan menjaga mental tetap kuat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
5 Fakta Pesta Gol Manchester City ke Gawang Liverpool, Gol ke-99 Erling Haaland
-
Elkan Baggott Hilang Usai Bawa Ipswich Town U-21 Tak Terkalahkan, Ada Apa?
-
Komdis PSSI Beri Sanksi Tambahan untuk Lucho, Ini Respon Manajemen Persib Bandung
-
3 Pemain Honduras Paling Berbahaya, Timnas Indonesia U-17 Wajib Waspada
-
Kata-kata Emil Audero Kecewa Cremonese Kalah dari Pisa Meski Dominan di Liga Italia
-
Para Bintang Timnas Indonesia Menggila di Klub, Skuad Garuda Malah Vakum di FIFA Matchday
-
Skandal Naturalisasi Malaysia: Tujuh Pemain Kini Tuntut FAM Bayar Ganti Rugi
-
Efek PSSI Malas Buat Laga FIFA Matchday, Timnas Indonesia Semakin Ditinggal Malaysia dan Vietnam
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Luke Xavier Keet Pemain Keturunan Mana? Gelandang Klub Yunani Lagi Dihebohkan Gabung Timnas