- Pelatih Mali menilai Indonesia U-22 tampil agresif dan sangat efektif.
- Duel uji coba di Pakansari berakhir 2-2 lewat jual beli serangan.
- Diawara memuji taktik pemainnya dan membuka peluang laga ulangan di masa depan.
Suara.com - Pelatih Mali, Fousseni Diawara, mengakui Timnas Indonesia U-22 memberi tekanan besar dan menghukum timnya melalui permainan efektif pada laga uji coba di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (18/11/2025) malam.
Pertandingan berakhir dengan skor sama kuat, 2-2. Laga ini berjalan sengit dan terbuka, di mana Timnas Indonesia U-22 maupun Mali saling jual beli serangan.
"Mereka menghukum kami. Kami mencoba untuk bangkit, tetapi itu sangat sulit. Ini adalah pertandingan yang sangat menarik," kata Diawara setelah pertandingan.
"Tapi, kami senang dengan performa kami. Namun, Indonesia adalah tim yang sangat bagus. Mereka berada di level yang sama dengan kami," jelasnya.
Pertemuan kedua ini berlangsung dalam tensi tinggi. Mali membuka skor lebih dulu lewat sepakan Sekou Kone pada menit ke-11.
Timnas Indonesia U-22 yang tampil agresif berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-38 melalui Mauro Zijlstra setelah menerima umpan matang dari Hokky Caraka.
Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia U-22 sukses membalikkan keadaan.
Rafael Struick mencetak gol pada menit ke-52, berawal dari serangan di sektor kanan yang diakhiri dengan umpan tarik Raka Cahyana ke jantung pertahanan Mali.
Namun, Mali tak tinggal diam. Sekou Kone kembali menjadi penyelamat bagi timnya lewat gol kedua pada menit ke-70 setelah memaksimalkan umpan terobosan Hamidou Makalou.
Baca Juga: Adrian Wibowo Sudah Oke Ikut SEA Games 2025, Tapi PSSI Harus.
Skor 2-2 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Meski gagal mengulang kemenangan telak 3-0 pada uji coba pertama, Diawara menilai timnya menunjukkan peningkatan signifikan.
"Saya senang dengan performa tim kami. Tapi, mereka menghukum kami. Kami bermain sangat baik, tetapi mereka sangat efektif. Mereka menghukum kami. Ini adalah pertandingan yang baik," ia menjelaskan.
Diawara turut memberi apresiasi terhadap perkembangan taktikal pemainnya, dan tak menutup kemungkinan untuk kembali bertemu Indonesia di masa mendatang.
"Secara taktis, pemain kami bermain dengan sangat baik. Saya sangat senang. Ini adalah pengalaman yang baik bagi tim, bagi Mali," tegasnya.
"Kami berharap bisa bermain melawan Indonesia lagi nanti. Mungkin, kami tidak tahu," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
Terkini
-
Kronologis Kiper Muda Rizki Nurfadilah Jadi Korban TPPO: Berawal Pesan Misterius di FB
-
Persik vs Persija Jakarta, Ong Kim Swee Ungkap Kualitas Lapangan Jadi Kunci Permainan Terbaik
-
Membedah Taktik Timur Kapadze, Mirip Shin Tae-yong?
-
Dikabarkan ke Indonesia Pekan Ini, Apa Agenda Timur Kapadze?
-
2 Prestasi Besar Jesus Casas Bikin Namanya Jadi Incaran Timnas Indonesia?
-
Thom Haye Persib Bandung Siap Tempur Lawan Dewa United Usai Rehat Padat
-
Curacao Berjaya Tanpa Patrick Kluivert, Resmi Lolos ke Piala Dunia 2026 dengan Rekor!
-
Selamat Tinggal Pemain Keturunan, Dipastikan Tinggalkan Timnas Indonesia U-22
-
Indra Sjafri Bantah Marselino Ferdinan Hingga Adrian Wibowo Ikut SEA Games 2025
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia, Timur Kapadze 'Curi' Ilmu Pep Guaridola