Bola / Bola Indonesia
Rabu, 19 November 2025 | 13:57 WIB
Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick (kiri) melakukan selebrasi dengan Dony Tri Pamungkas (kanan) usai mencetak gol ke gawang Mali U-23 pada laga persahabatan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/11/2025). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc]
Baca 10 detik
  • Timnas Indonesia U-22 belum meraih kemenangan dalam empat laga uji coba terakhir.
  • Pertahanan rapuh dan mentalitas pemain jadi masalah paling mencolok.
  • Indra Sjafri masih mencari komposisi terbaik sebelum menentukan 20 pemain ke SEA Games 2025.

Suara.com - Persiapan Timnas Indonesia U-22 menuju SEA Games 2025 kembali mendapat sorotan setelah menjalani dua uji coba beruntun kontra Mali U-22.

Dalam dua pertemuan itu, Garuda Muda dipaksa mengakui keunggulan lawan 0-3 pada laga pertama, lalu hanya mampu bermain imbang 2-2 pada duel kedua.

Hasil tersebut menambah panjang catatan tanpa kemenangan Indonesia U-22.

Sebelumnya, dua uji tanding melawan India U-22 juga berakhir tanpa kemenangan, menegaskan bahwa tim masih memiliki banyak hal yang perlu segera dibereskan.

Walau performa di pertandingan kedua lawan Mali tampak lebih hidup, evaluasi tetap menumpuk untuk pelatih Indra Sjafri.

Ada dua masalah paling mendesak yang dinilai menjadi pekerjaan besar sebelum skuad diberangkatkan ke Thailand.

1. Pertahanan Masih Mudah Ditembus

Masalah paling mencolok muncul dari lini belakang. Dalam dua laga menghadapi Mali saja, gawang Indonesia sudah jebol lima kali.

Jika ditambah tiga gol yang bersarang saat menghadapi India U-22, berarti Indonesia tanpa cleansheet dalam empat uji coba terakhir.

Baca Juga: Ivar Jenner Temukan Strategi Bermain untuk SEA Games 2025

Koordinasi yang kurang rapi serta hilangnya fokus pada momen krusial menjadi penyebab utama.

Perbaikan pada konsentrasi, positioning, dan transisi bertahan penting dilakukan agar Indonesia tak menjadi bulan-bulanan di fase grup SEA Games nanti.

Ajang ini terkenal dengan intensitas tinggi, sehingga setiap kesalahan kecil bisa merusak peluang mempertahankan medali emas.

2. Mentalitas dan Kepercayaan Diri Menurun

Selain urusan taktikal, situasi mental pemain juga menjadi perhatian. Serangkaian hasil tanpa kemenangan tentu menggerus kepercayaan diri tim.

Garuda Muda membutuhkan dorongan positif agar tetap percaya diri menghadapi atmosfer turnamen besar.

Load More