Bola / Bola Indonesia
Kamis, 20 November 2025 | 08:29 WIB
Laurin Ulrich tidak menutup peluang bela Timnas Indonesia di masa depan. (Instagram/@laurin.ulrich)
Baca 10 detik
  • Laurin Ulrich Bangkit dari Pengalaman Pahit di Klub Lamanya, SSV Ulm
  • Kehadiran pelatih baru Petrik Sander dan bimbingan senior Baris Atik membantu Ulrich menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan
  • Ulrich bangga membela tim nasional U20 Jerman sebagai kapten, namun tetap fokus pada klub

Suara.com - Laurin Ulrich, gelandang muda berusia 20 tahun, menjalani musim yang penuh tantangan di FC Magdeburg.

Pemain keturunan Indonesia itu sempat mengalami pengalaman singkat yang mengecewakan di SSV Ulm, Ulrich pindah mengikuti jejak pelatihnya Markus Fiedler dari VfB Stuttgart II pada akhir Juni, dengan harapan menemukan peluang lebih besar di 2. Bundesliga.

Empat bulan berlalu, Ulrich mulai menemukan ritme permainannya di Magdeburg.

Meski tim terjebak di papan bawah, gelandang muda ini menjadi salah satu sosok positif di tengah musim yang mengecewakan.

“Kami tetap mencoba berkembang setiap minggu. Dalam latihan, semua pemain menunjukkan komitmen tinggi. Kami ingin lebih percaya diri di setiap aksi,” ungkap Ulrich seperti dilansir dari magdeburg-fussball.de

Nasib Apes Calon Pemain Timnas Indonesia Laurin Ulrich di Jerman [Tangkap layar X]

Pengalaman pahit di Ulm ternyata menjadi titik balik bagi Ulrich.

“Di sana saya pertama kali gagal besar, hanya bermain lima kali. Itu menguatkan mental saya,” ujarnya.

Ia pun menerapkan mental training dan visualisasi sebelum pertandingan, membantunya membangun kepercayaan diri di lapangan.

“Sebelum pertandingan, saya membayangkan posisi saya dan ruang gerak di lapangan, lalu membiarkan imajinasi bekerja,” tambahnya.

Baca Juga: Siapa Bumi Firdauzi? Talenta Muda Asli Bandung di Cruzeiro, Punya Mimpi Bela Timnas Indonesia

Perubahan besar terjadi saat pelatih Fiedler dipecat setelah awal musim yang buruk.

“Saat mendengar kabar itu, saya kaget. Markus seperti rumah kedua bagi saya. Meski ia pergi, kami tetap berkomunikasi dan ia selalu mendoakan yang terbaik untuk tim,” kata Ulrich.

Kedatangan pelatih baru Petrik Sander membawa pengalaman dan suasana segar, meski gaya bermain tim tidak berubah drastis.

Di lapangan, Ulrich banyak belajar dari senior Baris Atik.

“Atik luar biasa, di dalam maupun di luar lapangan. Banyak hal yang bisa saya tiru darinya,” jelasnya.

Hingga kini, Ulrich telah mencatat dua assist, meski gol pertamanya belum tercipta. Fokusnya tetap membantu tim meraih kemenangan demi kemenangan.

Load More