- FIFA menunjuk delapan negara sebagai tuan rumah FIFA Series 2026, termasuk Indonesia.
- Turnamen digelar Maret–April 2026 dan menghadirkan empat tim di tiap venue.
- Timnas Indonesia diprediksi tidak akan menghadapi wakil Eropa atau Amerika Selatan.
Suara.com - Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) akhirnya merilis daftar negara yang dipercaya menjadi tuan rumah FIFA Series 2026.
Total ada delapan negara yang dipilih untuk gelaran yang berlangsung pada Maret hingga April 2026 tersebut.
Mereka ialah Australia, Azerbaijan, Indonesia, Kazakhstan, Mauritius, Puerto Riko, Rwanda, dan Uzbekistan.
FIFA juga menegaskan bahwa jumlah tuan rumah masih berpotensi bertambah dalam waktu dekat.
FIFA Series sendiri merupakan program yang relatif baru.
Ajang ini pertama kali diluncurkan pada 2024 dengan lima negara penyelenggara: Aljazair, Azerbaijan, Mesir, Arab Saudi, dan Sri Lanka. Pada edisi perdana itu, Arab Saudi hanya menyediakan venue tanpa menurunkan tim nasionalnya.
Format turnamen cukup sederhana. Setiap negara tuan rumah akan menghadirkan empat tim nasional yang bertanding dalam sistem grup.
Masing-masing tim menjalani dua laga, dan negara dengan poin paling tinggi berhak keluar sebagai juara grup.
Pada 2024, sejumlah tim yang sukses menjadi juara grup antara lain Aljazair, Bulgaria, Kroasia, Cape Verde, Guinea, dan Republik Afrika Tengah.
Baca Juga: Menpora Cuma Targetkan Medali Perak SEA Games 2025, Striker Timnas U-22 Geleng-geleng
Dengan cakupan negara yang lebih luas, FIFA Series 2026 diprediksi akan menghadirkan persaingan yang lebih dinamis.
Indonesia, sebagai salah satu dari delapan tuan rumah, kini menunggu pengumuman siapa saja calon lawan yang akan datang.
Bila melihat pola edisi sebelumnya, negara-negara di Asia biasanya kedatangan tim dari Afrika, Amerika Utara dan Tengah, Oseania, serta sesama Asia.
Pada tahun 2024, misalnya, wilayah Asia menjadi tempat bermain bagi tim seperti Cape Verde, Equatorial Guinea, Guyana, dan Kamboja.
Sementara Sri Lanka kedatangan Papua Nugini, Bhutan, hingga Republik Afrika Tengah.
Melihat kecenderungan itu, kecil kemungkinan Timnas Indonesia mendapat lawan dari benua Eropa ataupun Amerika Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Di Luar Prediksi! Asisten Pelatih Liverpool Mendadak Masuk Bursa Pelatih Timnas Indonesia
-
Bola Panas Pelatih Timnas Indonesia! Exco PSSI Wajib Dilibatkan Dalam Pemilihan
-
Selamat Tinggal! Elkan Baggott Terusir dari Ipswich Town Januari 2026
-
Bikin Bangga! Tim Geypens Sabet Penghargaan Luar Biasa di Eropa
-
Bantai Freiburg 6-2, Bek Bayern Munich Akui Tak Sabar Hadapi Arsenal
-
Bongkar Akar Keluarga Giovanni van Bronckhorst: Kakek Saya Prajurit KNIL
-
Usia 33 Tahun, Isco Resmi Perpanjang Kontrak di Real Betis hingga 2028
-
Menpora Cuma Targetkan Medali Perak SEA Games 2025, Striker Timnas U-22 Geleng-geleng
-
Jilat Ludah Sendiri! PSSI Kapok Rekrut Pelatih Modelan Patrick Kluivert
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus