Bola / Liga Inggris
Jum'at, 05 Desember 2025 | 21:30 WIB
Roy Keane Ledek Mason Mount, Masuk sebagai Pemain Pengganti tapi Main Tak Karuan [Instagram]
Baca 10 detik
  • Manchester United bermain imbang 1-1 melawan West Ham United di Old Trafford pada Jumat (5/12).
  • Roy Keane mengkritik Mason Mount tampil di bawah standar saat menjadi pemain pengganti kontra West Ham.
  • Legenda klub menilai inkonsistensi United disebabkan kurangnya kedalaman skuat dan hilangnya karakter pantang menyerah.

Suara.com - Manchester United harus menelan hasil kurang memuaskan setelah meraih hasil imbang 1-1 melawan West Ham United, di Old Trafford, Jumat (5/12).

Legenda Manchester United, Roy Keane menyoroti performa Mason Mount saat turun sebagai pemain pengganti. Keane bahkan menyebut Mount tampil seperti anak sekolah di lapangan.

“Saat Mount masuk, ia seperti anak sekolah. Beberapa pemain memang butuh waktu untuk panas, tapi performanya tadi malam benar-benar di bawah standar. Bukannya menaikkan level permainan, justru United makin menurun.” kata Keane seperti dilansir dari Sky Sports.

Keane menilai United tidak memiliki kedalaman skuat yang memadai, terutama di lini depan. Ia menyebut masuknya Mount tidak membawa energi tambahan yang diharapkan.

“Kalau melihat skuat dan uang yang sudah dihabiskan, mereka tidak punya kekuatan cadangan. Ketika Anda mencoba mengamankan kemenangan, Anda butuh pemain yang masuk dengan kehadiran kuat,” ujar Keane.

Hasil imbang itu memperpanjang tren tidak konsisten Manchester United.

Dari lima laga terakhir Premier League, mereka hanya mampu memenangkan satu pertandingan, meski hanya sekali kalah.

Roy Keane menilai masalah terbesar United adalah ketidakmampuan menghadapi tekanan pada momen krusial.

“Alasan Anda bermain untuk Manchester United adalah kemampuan menghadapi situasi sulit. Kalau melawan tim papan bawah seperti West Ham saja kesulitan, bagaimana Anda bisa bersaing di papan atas?” tegas Keane.

Baca Juga: Oliver Glasner Jadi Target Utama Liverpool, Arne Slot dan Ruben Amorim Bakal Dipecat?

Tak hanya Keane, Gary Neville juga melontarkan kritik pedas. Ia menilai tim asuhan Amorim saat ini kehilangan karakter “pantang menyerah” yang dulu menjadi identitas klub.

“Kami dulu kalah dan seri juga, tapi tidak dengan cara seperti ini,” ujar Neville dalam podcast miliknya.

“Dulu Anda bisa melihat kegilaan di menit-menit akhir, full-back maju semua, bek tengah masuk kotak penalti, bahkan kiper ikut naik. Ada urgensi besar untuk menang. Sekarang? Tidak ada itu.”

Kontributor: Adam Ali

Load More