Suara.com - Musisi Sandy Canester turut mengomentari kerusuhan yang terjadi pada aksi demo penolakan UUU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).
Pelantun lagu "Sabtu Minggu" ini menyayangkan karena DPR terlalu terburu-buru saat mengesahkan Undang Undang Cipta Kerja.
"Yang gue sesalkan kenapa seperti dibiarkan begini, seperti yang sudah-sudah. Harusnya kan bisa ambil keputusan nggak terlalu terburu-buru, kita nggak tahu seberapa besar impact-nya," kata Sandy Canester saat bertandang di kantor Suara.com, baru-baru ini.
Selain itu, Sandy Canester mengatakan bahwa rakyat Indonesia masih trauma dengan kejadian kerusuhan pada 1998 lalu
"Maksudnya kita masih berasa trauma 98. Apakah peristiwa seperti dulu balik lagi. Jadi kesadaran untuk omnibus law kan untuk membuat aturan yang sejahterah. Itu memang harus ada," ungkap Sandy Canester.
Sandy Canester pun tak heran bila UU Cipta Kerja ini diprotes rakyat Indonesia. Pasalnya, dari awal pengesahan, banyak kejanggalan.
"Aksi ini pasti akan ada, karena sebelum disahkannya aja sudah nggak bener, lu nggak bisa nutup mata," ujarnya lagi.
Selanjutnya, Sandy Canester meminta kepada DPR RI agar menyiapkan rencana yang benar-benar matang sebelum mengesahkan sebuah undang undang.
"Jadi memang harus bikin plan A, A, C pada saat mengesahkan. Dan ini harus dibuat dengan sebenarnya-benarnya dengan tujuan yang positif," jelas Sandy Canester.
Baca Juga: Fahri: Pak Mahfud yang Terhormat, Mohon Hentikan Penangkapan Rakyat
"Seharusnya mereka harus memberikan statmen yang bisa menenangkan rakyat. Sifatnya ini urgent, dikondisi yang lagi covid ini belum selesai didatambah RUU," katanya.
Berita Terkait
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Demo Ricuh Kemarin Beda dengan Aksi 28 Agustus, Dasco: Itu Aspirasi Buruh, Bukan Aksi Lanjutan...
-
PSN: Karpet Merah Korporasi atau Kunci Kemajuan? Gugatan di MK Buka Tabir Dampak Proyek Strategis
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Kisah Cinta Shandy Aulia, Pernah Gagal Menikah dengan Putra Politikus
-
4 Momen Shandy Aulia Fokus Ibadah Natal Bareng Keluarga di Tengah Badai Gosip Miring
-
5 Musisi Indonesia Berhasil Tembus Chart Global Spotify, Paling Banyak Tahun ini
-
Kaleidoskop 2025: 7 Drama Korea Original Netflix dengan Cerita Paling Kuat
-
7 Film Indonesia Paling Diantisipasi 2026, Bertabur Sineas Besar dan Cerita Berani
-
Bukan Menggoda, Ini Alasan Ari Lasso Kontak Aneh ke Ade Tya, Dearly Joshua Tak Terima
-
Avatar: Fire and Ash Punya Post-Credit Scene atau Tidak? Ini Penjelasannya
-
Buktikan Solidaritas, Musisi Indonesia Kumpulkan Rp17 M untuk Korban Bencana di Sumatra dan Aceh
-
Produser Klaim Akhir Stranger Things Bakal Jadi Salah Satu Final Serial Terbaik
-
Pesta Rakyat Terbesar di Timur Indonesia Siap Digelar, Hadirkan NDX AKA Hingga 100 Paket Umrah