Suara.com - Nama Arnold Putra tengah jadi pembicaraan publik. Sebab nama sang desainer terseret dalam kasus perdagangan organ manusia.
Mengutip Newsweek, polisi Federal Brasil melaporkan ada paket tangan manusia dan tiga bungkus plasenta yang diduga telah dikirim dari Universitas Brasil ke perancang busana di Singapura.
Paket itu diduga untuk perancang busana dan influencer Indonesia, Arnold Putra.
Terungkapnya kasus ini bermula saat polisi menggerebek laboratorium di Amazon State University pada Selasa (22/2/2022). Dari hasil penggeledahan, ditemukan ada organ-organ yang diawetkan seorang profesor anatomi.
Dari keterangan Vice World News, polisi mengklaim, laboratorium anatomi itu 'melakukan ekstrasi cairan tubuh'. Ini merupakan bagian dari proses plastinasi.
Plastinasi adalah metode menggantikan cairan dan lemak tubuh dengan bahan seperti silikon. Ini dipercaya bisa mengawetkan bagian tubuh.
Berdasarkan kasus ini, sosok Arnold Putra memang menuai kotroversi sejak beberapa tahun lalu. Akun @superiorgab di Twitter bahkan pernah membuat thread mengenai sang desainer pada Maret 2020.
1. Memberikan barang palsu
Arnold Putra pernah memberikan sebuah jam tangan palsu kepada kepala suku Yagua (penduduk asli di Kolombia dan timur laut Peru).
Baca Juga: Profil Arnold Putra, Desainer Indonesia yang Bawa Seragam Pemuda Pancasila di Paris Fashion Week
"Arnold Putra adalah lambang kejahatan, ia memberikan barang palsu dengan imbalan sisa manusia dan barang berharga dari budaya mereka," kicau si pemilik akun.
2.Dugaan melanggar HAM
Arnold Putra diduga melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan hukum internasional. Alih-alih merasa bersalah, ia justru menjadikan hal tersebut sebagai mode.
Dalam foto yang ditampilkan, sang desainer menggunakan tulang orang-orang yang osteoporosis sebagai bahan tas.
3. Duduk di tumpukan mumi
Arnold Putra pernah mengunggah foto saat berada di Pangala, Toraja Utara. Ironinya, ia menduduki tumpukan mumi.
Berita Terkait
-
Setelah Lepas dari Penjara Myanmar Selebgram Arnold Putra Langsung Ceritakan Pengalamannya
-
Selebgram Arnold Putra Muncul di DPR Usai Dibebaskan dari Penjara Myanmar, Ada Apa?
-
Siapa Arnold Putra? Selebgram yang Sempat Ditahan di Myanmar, Pernah Bikin Tas dari Tulang Manusia
-
Akhir Penahanan Selebgram Arnold Putra di Myanmar: Dapat Amnesti, Dideportasi ke Bangkok
-
Dituduh Danai Pemberontak, Selebgram Arnold Putra Dibebaskan Berkat Diplomasi Menlu ke Myanmar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Cuma Bikin Ngakak, Film Mertua Ngeri Kali Punya Pesan Mendalam tentang Keluarga
-
Pengacara Ruben Onsu Curiga soal Koar-Koar Sarwendah: Ingin Bikin Klien Kami Terlihat Miskin
-
Kronologi Panas Perebutan Takhta Keraton Solo 2025, Siapa Raja Sebenarnya?
-
Bantah Ruben Onsu Nunggak Cicilan, Pengacara: Uang Bulanan Sarwendah Rp200 Juta Tak Pernah Telat
-
2 Tahun Disimpan Rapat, Ini Perjalanan Cinta Boiyen dengan Suami yang Dosen
-
Desta Akui Takut Tenggelam dalam Imitasi, Ini Tantangan Terberatnya Jadi Dono
-
Azizah Salsha Akhirnya Buka-bukaan Soal Perceraian dengan Pratama Arhan
-
Sinopsis Men in Black II: Misi Agen J dan K Hadapi Alien Seksi, Malam Ini di Trans TV
-
Kini Bahagia Bersuamikan Rully, Boiyen Punya Cerita Pahit soal Asmara: Pernah Ditinggal Kawin
-
Review The Running Man, Ketika Reality Show Jadi Ajang Bertahan Hidup