Suara.com - Sebagian masyarakat dibuat geram atas aksi Kaesang Pangarep memakai rompi bertuliskan Putra Mulyono karena dia dianggap menantang pengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sang ayah. Tapi sikap berbeda justru datang dari Pandji Pragiwaksono.
Komika yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah ini justru tak menyoal rompi Kaesang tersebut. Pandji merasa tak ada yang salah dengan hal itu.
"Indonesia ramai, padahal nggak apa-apa, kan memang, masalahnya di mana? kan memang putranya Mulyono, nggak apa-apa bagus," kata Pandji Pragiwaksono dalam konten Sila di kanal Yotube miliknya dikutip Kamis (3/10/2024).
Ada satu hal yang membuat Pandji menyalahkan Kaesang. Dengan satire, Pandji mengatakan kalau Kaesang egois karena cuma dia yang memakai identitas keluarga Mulyono.
Menurut Pandji, semua keluarga Jokowi harusnya memakai identitas Mulyono, mulai dari Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, hingga cucunya.
"Mungkin letak kesalahannya tuh Kaesang ini egois karena cuma dia yang pakai, harusnya semuanya kalo perlu satu keluarga, Gibran suruh pake, bikin lagi tuh rompi menantu Mulyono untuk Bobby, abis itu cucu Mulyono," ujar Pandji.
Dengan begitu, Pandji melanjutkan, masyarakat tahu siapa saja klan Jokowi. Paling tidak, masyarakat yang pintar, tak akan melanggenggkan praktik dinasti politik.
"Rompinya hitam, tulisannya pink, bagus , semua dari klannya Mulyono pakein, supaya rakyat bisa menilai oh ini orang-orangnya sehinga mereka bisa tidak memilih orang-orang itu," ujar Pandji.
"Atau bahkan memilih orang-orang itu, ya kita nggak tau," katanya lagi.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Belanja Baju di Pasar, Ingat Lagi Sabuk Erina Gudono Seharga Rp10,5 Juta
Diberitakan sebelumnya, Kaesang Pangarep kedapatan memakai rompi bertuliskan Putra Mulyono saat blusukan ke sebuah daerah di Indonesia. Publik menilai, itu adalah cara Kaesang menantang para pengkritik Presiden Jokowi.
Nama Mulyono belakangan ramai karena diketahui sebagai nama kecil Jokowi. Dalam konteks politik, nama ini berkonotasi negatif dan sebagai bahan ledekan publik untuk sang presiden.
Berita Terkait
-
Asal-usul Ondel-Ondel Betawi, Jadi Tema Acara Ultah Pertama Anak Kaesang Pangarep
-
Fedi Nuril Ungkap 3 Sosok yang Ditakuti di 'Adili Idola'
-
Fedi Nuril Siap Dihakimi 6 Komika dan Artis di 'Adili Idola', Ternyata Ini Alasannya
-
Pandji Pragiwaksono Singgung Dugaan Permainan di Balik Impor BBM Satu Pintu
-
Apa Itu Two State Solution? Seruan Prabowo untuk Palestina yang Dikritik Pandji Pragiwaksono
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Sinopsis Sentimental Value, Drama Keluarga Penuh Luka yang Menggugah Emosi
-
Cerita Ananta Rispo Izin Istri Demi Adegan Romantis di Film
-
3 Fans Theory Tentang Film Abadi Nan Jaya, Zombie Bakal Jadi Wabah Nasional?
-
4 Film Kimo Stamboel di Netflix, Terbaru Abadi Nan Jaya
-
Sinopsis Taxi Driver 3: Balas Dendam Kim Do Ki Makin Ganas!
-
Bertabur Komika, Ananta Rispo Perankan Cucu Sial dalam Film Drama Komedi Ketok Mejik
-
Bukan Lagi Arwah Gentayangan, Suzzanna Akan Jadi Manusia Penuh Derita di Film Terbaru
-
Selain Raisa dan Hamish Daud, 4 Artis Juga Jalani Co-Parenting untuk Jaga Psikologis Anak
-
5 Fakta Erika Richardo, Kreator Lukis yang Bikin Sekolah-Sekolah di Daerah Terpencil
-
Haldy Sabri Ternyata Luluhkan Hati Irish Bella Lewat Pendekatan Spiritual dan Lamaran di Mekkah