Suara.com - Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara mengenai kerusakan alam di Raja Ampat yang kini menjadi sorotan publik akibat aktivitas tambang nikel.
Dalam unggahan terbarunya di Instagram, politikus yang dikenal vokal terhadap isu lingkungan itu menyuarakan keprihatinannya dengan cara yang unik.
Dia memposting video sebuah lagu berjudul Surga di Tanah Papua, yang diciptakannya sendiri.
Dalam keterangan unggahannya, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa lagu tersebut merupakan bentuk ekspresinya terhadap keindahan alam Papua yang menurutnya tak tergantikan.
Ia juga menyebut, lagu ini merupakan suaranya sebagai bentuk cinta dan kepedulian terhadap bumi Cenderawasih.
"Kesan saya soal Papua, saya tuangkan dalam lagu Surga di Tanah Papua," tulis Dedi Mulyadi di akun Instagram pribadinya, disertai potongan video klip yang menampilkan lanskap Raja Ampat yang menawan.
Respons dari warganet pun bermunculan. Banyak yang mengapresiasi langkah Dedi menyuarakan isu lingkungan dengan cara kreatif.
"Mudah-mudahan KDM bisa menyuarakan nasib alam kita," tulis salah satu pengguna Instagram.
Beberapa warganet lainnya menyoroti pentingnya melindungi Papua dari eksploitasi tambang yang berpotensi merusak ekosistem yang telah ada sejak lama.
Baca Juga: Jalan-Jalan Lihat Sawah, Dedi Mulyadi Makin Berani Gombali Sherly Tjoanda
"Jangan tunggu alam yang berbicara. Kita harus menjaga alam Indonesia. Semoga Allah SWT melindungi kekayaan alam Indonesia, dan melindungi bapak," tulis seorang warganet dengan nada doa.
Namun tak sedikit pula yang mempertanyakan kebijakan pembangunan yang sempat dilakukan di Papua.
Terutama pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang diduga justru mempermudah masuknya alat berat dan kendaraan tambang.
"Ternyata kemarin bikin jalan mulus sampai pelosok dan jembatan ke pulaunya biar truknya gampang masuk kah?" sindir salah satu warganet.
Selain fokus pada Papua, beberapa warganet juga menyarankan agar Dedi turut menyuarakan kerusakan lingkungan di wilayah lain, seperti Parung Panjang, Bogor, yang juga mengalami tekanan akibat aktivitas tambang.
"Pak, tuangkan juga lagu untuk Parung Panjang dong. Parung Panjang juga nggak kalah indah kalau nggak ada pertambangan," ujar pengguna lain.
Lagu Surga di Tanah Papua sendiri bukanlah lagu baru. Dedi Mulyadi menciptakannya sejak tahun 2019 dan pernah dirilis secara resmi oleh grup musik asal Bandung, Emka 9.
Lagu ini menyuarakan betapa indah dan berharganya alam Papua serta ajakan untuk melestarikannya.
Kini, lagu tersebut kembali dirilis ulang melalui platform YouTube, dengan video klip yang menampilkan keindahan alam Raja Ampat dari gugusan pulau karst, air laut biru jernih, hingga kehidupan bawah laut yang memikat.
Dalam waktu beberapa jam setelah diunggah, video ini sudah ditonton ribuan kali dan terus menuai komentar positif.
Kembalinya lagu ini dianggap sebagai bentuk refleksi sekaligus kritik terhadap kerusakan yang kini mengancam wilayah yang dulunya dijuluki sebagai surga dunia.
Banyak netizen menganggap bahwa seni bisa menjadi alat penyadaran yang kuat dan menyentuh, terlebih jika disampaikan oleh figur publik sekelas Dedi Mulyadi.
Sebagai informasi, Raja Ampat merupakan salah satu kawasan konservasi laut yang paling penting di dunia.
Wilayah ini memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi, bahkan lebih kaya dibandingkan kawasan segitiga terumbu karang lainnya.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, perhatian publik terpusat pada dugaan pembukaan lahan tambang nikel di wilayah tersebut yang berpotensi merusak lingkungan secara permanen.
Melalui lagu dan media sosial, Dedi Mulyadi tampaknya berusaha mengetuk hati para pemangku kebijakan dan masyarakat agar tidak lengah terhadap ancaman kerusakan alam.
Ia seakan mengingatkan bahwa keindahan Papua bukan hanya untuk dinikmati saat liburan, tapi juga harus dijaga dan diwariskan ke generasi mendatang.
Berita Terkait
-
Jalan-Jalan Lihat Sawah, Dedi Mulyadi Makin Berani Gombali Sherly Tjoanda
-
Lihat Langsung Kerusakan Raja Ampat Akibat Tambang Nikel, Angela Gilsha Dikejar Kapal Tak Dikenal
-
Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat Dicabut, Rieke Diah Pitaloka: Tapi Urusan Belum Selesai
-
7 Film Berlatar Raja Ampat yang Bikin Takjub, Kini Keindahannya Terancam Tambang Nikel
-
Ekspresi Gibran Dinasihati Cak Imin soal Tambang dan Lingkungan Disebut Bebal
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Nasib Para Penjarah Rumah Eko Patrio: Ada yang Dibebaskan, Dibiarkan Begitu Saja, Masih Ditahan
-
Mama Amy Ibunda Raffi Ahmad Dioperasi Hari Ini, Dukungan Rekan Artis Mengalir Deras
-
Beranikan Diri ke Polda Metro, Eko Patrio Minta Pengambil Kucingnya saat Penjarahan Dibebaskan
-
Usai Berdamai, Sherina Munaf Janji Pulangkan Kucing-kucing Uya Kuya Pekan Depan
-
Nagita Slavina Temani Mama Amy di Rumah Sakit, Netizen Salfok Lihat Gaya Tidurnya
-
Rieke Diah Pitaloka Minta Presiden Bentuk Tim Investigasi Independen Usut Dalang Kerusuhan Agustus
-
Soal Masalah Kucing, Uya Kuya dan Sherina Munaf Akhirnya Berdamai!
-
12 Jam Diperiksa Polisi, Terkuak Alasan Sherina Munaf Selamatkan Kucing Uya Kuya: Murni Kemanusiaan!
-
Dedi Mulyadi Pangkas Anggaran Dinas dari Rp1,5 Miliar Jadi Rp100 Juta, Sisanya Banyak!
-
Dedi Mulyadi Ogah Pakai Mobil Dinas dan Baju Gratisan: Saya Bukan Yatim Piatu