Suara.com - Musisi di balik nama Hindia, Baskara Putra, harus menelan pil pahit setelah konsernya di Tasikmalaya, Jawa Barat, mendapat penolakan keras hingga berujung pembatalan. Sebabnya, dia dituding sebagai satanic alias penyembah setan.
Sejatinya, Hindia dijadwalkan menjadi salah satu penampil utama dalam festival musik "Ruang Bermusik 2025" di Lanud Wiriadinata pada 20 Juli mendatang.
Namun, rencana tersebut buyar seketika. Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam setempat menuding Hindia membawa pengaruh buruk dan menyebarkan ajaran satanisme.
Tuduhan ini bukan yang pertama kali menerpa Baskara, namun penolakan di Tasikmalaya menjadi puncak dari kontroversi yang selama ini mengiringi aksi panggungnya.
Dari surat penolakan hingga tudingan penggunaan simbol Dajjal, berikut adalah lima fakta heboh di balik batalnya penampilan Hindia di kota yang dijuluki Kota Santri.
1. Penolakan Bermula dari Aksi Ormas Islam
Gelombang penolakan dimulai ketika sejumlah ormas Islam di Tasikmalaya menyuarakan keberatan mereka atas kehadiran Hindia.
Mereka menilai karya-karya dan penampilan panggung Baskara Putra, baik bersama Hindia, Feast, maupun Lomba Sihir, tidak sejalan dengan nilai-nilai syariat yang dipegang teguh masyarakat Tasikmalaya.
Aksi penolakan ini bahkan sampai diwujudkan dalam bentuk unjuk rasa di Tugu Asmaul Husna, Cihideung, lengkap dengan spanduk penolakan.
Baca Juga: Sikap Bijak Dicky Chandra Tanggapi Kisruh Penolakan Hindia di Tasikmalaya
Vokalis utama dari gerakan ini adalah Aliansi Aktivis Muslim Tasikmalaya, yang secara tegas meminta penyelenggara untuk membatalkan penampilan Hindia.
2. Dituduh Sebarkan Paham Satanic dan Atheis
Ini adalah inti dari kontroversi yang paling panas diperbincangkan.
Ketua Al Mumtaz Kota Tasikmalaya, Ustaz Hilmi Afwan, menjadi salah satu tokoh yang paling vokal menyuarakan tudingan ini.
Menurutnya, penolakan ini bukan tentang musiknya, melainkan indikasi adanya unsur satanisme dalam penampilan Hindia.
"Yang dipermasalahkan musik Hindia ada indikasi satanic yang memang melanggar norma syariat, terutama pemahaman simbol dajjal, baphomet, dan lambang ateis dengan jargon freemason," kata Ustaz Hilmi Afwan.
Berita Terkait
-
Sikap Bijak Dicky Chandra Tanggapi Kisruh Penolakan Hindia di Tasikmalaya
-
Ormas Islam Tolak Penampilan Hindia di Tasikmalaya, Apa Alasannya?
-
Baskara Putra Komentari Kasus 2 ASN yang Tewas Mengenaskan, Begini Katanya
-
eaJ Nikmati Banjir dan Tonton .Feast di Local Fest 2025, Ini Momen Serunya!
-
Karaoke Massal Bareng Hindia di Jakarta Fair 2025
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Rencana Besar Band Ali Tahun Depan: Tur, Rilisan Baru, dan Ekspansi Global
-
Kini jadi Artis Sukses, Ayu Ting Ting Anggap 'Merajakan' Orang Tua sebagai Kewajiban Mutlak
-
Dance Habibi Tutup Aksi Memukau Ali di Joyland Sessions 2025
-
Teuku Ryan Mantan Ria Ricis Punya Pacar Baru, Kepergok Jalan Bareng di Mal
-
Kabar Duka, Ayah Jerinx SID Meninggal Dunia
-
Afgan Dilamar Fans yang Profesinya Dokter Gigi
-
Siapa Aktor Pemeran Prabowo di Film Timur? Ini Profil Lengkap Jabal Nur
-
Tya Ariestya Kena Sentil saat Takziah ke Rumah Duka Mendiang Gary Iskak
-
6 Video Musik Dibintangi Gary Iskak, Video Klip Lagu Kris Dayanti Paling Ikonik
-
Aghniny Haque Tunjukkan Bagaimana Cinta Bisa Menghancurkan Lewat Film Penerbangan Terakhir