Suara.com - Laporan dugaan perampasan kemerdekaan yang dilayangkan Dokter Detektif (Doktif) terhadap selebgram Shella Saukia kini semakin terang.
Seorang saksi mata yang dihadirkan pihak Doktif membeberkan kronologi lengkap peristiwa mencekam yang terjadi pada 17 Januari 2025 lalu.
Saksi kunci, Verra Octaviany, yang juga seorang edukator, mengaku berada di lokasi kejadian dari awal hingga akhir.
Dia menceritakan bagaimana situasi yang semula tenang berubah menjadi tegang dalam sekejap.
Berikut kronologi lengkapnya berdasarkan kesaksian Verra Oktavianti usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin, 11 Agustus 2025.
Menurut Verra, semua bermula setelah dirinya dan Doktif melakukan siaran langsung (live) untuk mengedukasi masyarakat mengenai produk perawatan kulit.
Dalam sesi tersebut, mereka membahas dua produk milik Shella Saukia yang memiliki izin edar BPOM dan produk "polosan" yang tidak terjamin keamanannya.
"Sebenarnya sih waktu itu memang kita kan ada live unboxing itu ya. Kita tuh edukasi aja. Kalau yang berizin edar BPOM itu aman. Tapi yang hati-hati yang polosan ini," kata Verra.
Setelah siaran langsung selesai dan bersiap untuk pulang, rombongan Shella Saukia tiba-tiba datang ke lokasi.
Baca Juga: Sidang Nikita Mirzani, Wargaet Salfok Hakim Ketua Malah Tidur saat Doktif Bersaksi
Verra Oktavianti mengaku kaget karena kedatangan mereka disertai dengan teriakan-teriakan yang membuatnya syok.
"Setelah kami selesai live, sudah siap-siap mau pulang, baru mereka datang dengan teriakan-teriakan yang saya sendiri juga syok ya," ujarnya.
Situasi memanas ketika lelaki yang diduga suami Shella Saukia, Achmad Fitra Budiman, yang mengenakan baju putih diduga mencoba melakukan penyerangan fisik terhadap Doktif.
Menurut Verra, lelaki tersebut sudah mendekati Doktif dan hendak melayangkan pukulan sebelum akhirnya dilerai oleh orang lain.
"Waktu itu tuh yang pakai baju putih itu kan, yang diduga suaminya itu, memang sudah mendekati Doktif. Terus pada saat dia ada gerakan mau mukul, ditahan teman-temannya," ungkap Verra.
Momen inilah yang terekam dalam video viral di mana Shella Saukia terdengar berteriak, "Papa, papa, papa."
Tak berhenti di situ, Verra menyaksikan ada pria lain berpakaian kemeja hitam yang berlari kencang dari arah luar dan juga berupaya menyerang Doktif.
"Itu kencang banget larinya. Nah itu terus ditahan sama teman-temannya juga," tambahnya.
Selama insiden berlangsung, Verra mengaku dirinya juga menjadi sasaran intimidasi. Dia dihalangi untuk meninggalkan lokasi, ditunjuk-tunjuk, hingga dibentak-bentak.
"Kalau saya sih ditahan, saya nggak bisa keluar, kemudian juga ditunjuk-tunjuk, dibentak-bentak juga," tutur Verra.
Kuasa hukum Doktif, Sunan Kalijaga, menegaskan bahwa kesaksian detail dari Verra ini, ditambah dengan bukti rekaman CCTV, sudah lebih dari cukup untuk membuktikan adanya unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Sudah jelas tergambar, ada seorang laki-laki, bukan seorang malah, ada beberapa laki-laki yang ingin melakukan upaya kekerasan terhadap klien kami," tegas Sunan Kalijaga dalam kesempatan yang sama.
Atas kejadian ini, Doktif melaporkan Shella Saukia dan beberapa orang lainnya ke Polda Metro Jaya dengan Pasal 333 KUHP tentang tindak pidana merampas kemerdekaan orang lain secara melawan hukum.
Tak terima dengan laporan tersebut, Shella Saukia kemudian juga membuat laporan balik terhadap Doktif atas dugaan pencemaran nama baik.
Berita Terkait
-
Saksi Bongkar Suami Shella Saukia dan Oknum Aparat Ikut Serang Doktif
-
Senjata Makan Tuan? BPOM Beberkan Bahaya 4 Produk Terafiliasi Doktif yang Dicabut Izin Edarnya
-
Suami Reza Gladys Kerja Apa? Terungkap Pernah Kasih Cek Rp20 Miliar ke Doktif
-
Saksi Nikita Mirzani Merasa Dikerjai Jaksa: Cuma Disuruh Ngomong yang Mereka Mau!
-
Produk Skincare Dokter Detektif Ditarik BPOM, Ini Klarifikasinya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Siap-siap Diteror! 5 Fakta Mencekam di Balik Film Horor Dia Bukan Ibu
-
Bintangi Film Air Mata di Ujung Sajadah 2, Titi Kamal Bocorkan Adegan Nangis Terberat
-
Nicholas Saputra Ungkap Beratnya Peran Rawa di Tukar Takdir: Banyak Challenge Fisik dan Batin
-
Isi Soundtrack, Farel Prayoga Ungkap Kisah Pribadi yang Mirip Kisah Film Air Mata di Ujung Sajadah 2
-
Gugat Istri, Bedu Khawatirkan Psikis Anak
-
Sinopsis Film Chainsaw Man The Movie: Reze Arc, Tayang Hari Ini di Bioskop
-
Denny Sumargo Umumkan Kasus Rudapaksa Gadis Disabilitas Masuk Pengadilan
-
6 Potret Asri Welas Setelah 6 Bulan Oplas: Ini Keputusan Terbaikku!
-
Sinopsis Marvel Zombies, Saat Para Superhero MCU jadi Zombi Mematikan
-
Wanda Hamidah Cerita Haru di Portopalo, Banyak Aktivis Gagal Berangkat ke Gaza