Suara.com - Hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah Zara Qairina, siswi asal Malaysia mengungkap tingkat keparahan luka. Dokter yang menanganinya bahkan memberikan vonis pilu kepada keluarga.
Sang dokter menegaskan, harapan hidup Zara Qairina sangat tipis. Sebab saat tiba di rumah sakit, dokter menyatakan siswi 13 tahun itu sudah dalam kondisi mati otak akibat cedera kepala.
Tengkoraknya retak parah, tulang belakang tampak patah, dan terjadi pendarahan internal hebat yang menyebabkan kegagalan organ.
Pernyataan dokter tersebut hadir dalam curhat kakak Zara Qairina, Syira Leizel Janice Abdullah di Facebook dan hadir pada cuitan akun X milik @jllmisai pada Kamis, 14 Agustus 2025.
"Sekalipun hidup, Zara akan tetap seperti mayat," kata dokter.
Dokter menggambarkan betapa rusaknya sistem vital di tubuh Zara Qairina. Pernyataan tersebut membuat hati keluarga hancur, menyadari bahwa mereka akan kehilangan Zara untuk selamanya.
Hal yang lebih membuat miris, meski luka dalamnya sangat parah, tidak ada goresan sedikit pun di bagian wajah Zara.
Dokter memperkirakan insiden jatuh terjadi sekitar pukul 1-2 dini hari. Sementara pihak sekolah baru menemukannya pukul 3 pagi.
Ambulans baru tiba di lokasi pada pukul 4 pagi, menandakan adanya jeda waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Diduga Ingin Tutupi Kasus Kematian Zara Qairina, Kepsek Bujuk Ibu Korban Tak Lapor Polisi
Keterangan dari tim medis ini semakin memperkuat kecurigaan keluarga bahwa ada yang tidak beres dengan kematian Zara.
Mereka kini berpegang pada bukti-bukti medis untuk menuntut penyelidikan lebih lanjut atas tragedi yang menimpa putri mereka.
Sebagai informasi, Zara, siswi berusia 13 tahun dari SMKA Tun Mustapha di Papar, ditemukan tidak sadarkan diri pada 16 Juli di sekolahnya. Ia dinyatakan meninggal keesokan harinya di Rumah Sakit Queen Elizabeth.
Kasus Zara Qairina awalnya dianggap sebagai kecelakaan. Namun setelah diusut dan bahkan jenazahnya diotopsi, terungkap ada kejanggalan.
Zara Qairina diduga mengalami perundungan saat berada di asrama. Kasus ini kini sudah ditangani kepolisian Malaysia.
Berita Terkait
-
Diduga Ingin Tutupi Kasus Kematian Zara Qairina, Kepsek Bujuk Ibu Korban Tak Lapor Polisi
-
Kronologi Tewasnya Zara Qairina Penuh Kejanggalan, Apa Hasil Investigasi?
-
Kematian Janggal Zara Qairina: Wajah Mulus Tanpa Goresan, Keluarga Duga Didorong dari Lantai 3
-
Bukan Cuma Dipalak, Zara Qairina Diduga Dilecehkan Siswi Tomboy di Asrama Sebelum Ditemukan Tewas
-
Keluarga Ungkap Kejanggalan pada Malam Zara Qairina Ditemukan di Saluran Pembuangan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Ruben Onsu Ngaku Punya 'Kaki Tambahan' Saat Umrah Demi Bisa Cium Hajar Aswad
-
Feast Guncang CRSL Land Festival 2025, Ajak Doa untuk Palestina
-
Eza Gionino Coba Dagang Ponsel, Unit Rusak Sebelum 6 Bulan Langsung Diganti Baru!
-
Adrian Khalif Buka CRSL Land Festival 2025, Bawakan Lagu 'Alamak'
-
Coretan Wanda Hamidah dari Sisilia: Yang Kami Takuti, Kalian Diam Melihat Genosida
-
Ruben Onsu Pilih Hindari Konflik Selepas Peluk Islam: Dibawa Salat Aja
-
Jakarta World Cinema 2025 Resmi Dibuka, Sineas Lokal dan Internasional Tumpah Ruah
-
Jerome Polin Bagi Tips Terbaik Main Judi Slot Pakai Matematika: Kalau Kalian Mau Menang..
-
7 Film Indonesia Non-Horor Tayang di Bioskop Oktober 2025, Ada Karya PFN Loh!
-
Ibunya Tantrum Lagi Hina Arie Kriting, Indah Permatasari: Tolong Jangan Dihujat