Cinta Kuya Diam saat Indonesia Kacau, Padahal Dulu Aktif Galang Dana untuk LA

"Dia juga raising funds gitu karena mereka habis ditegor sama warlok yang buat konten di tempat kebakarannya itu. Emang dasarnya satu keluarga red flag," kata akun @ocyo***.

"Kebakaran LA kan yang terdampak kebanyakan orang berduit, speak up itu bentuk solidaritas dia. Kalo yang kena orang susah bodo amat dah," sentil akun @cwitt***.

"Merasa lebih LA daripada indonesia, sekampung apapun rumah asli lu indonesia," balas akun @dadImhung***.

"Sama kayak orang Amrik ngasih duit buat Israel tapi gak buat negara sendiri," timpal akun @DioDj***.

Berdasarkan pantauan Suara.com, Cinta Kuya terakhir kali membagikan postingan di Instagram pada 26 Juli 2025.

Semua postingan Cinta Kuya di Instagram pun ditutup kolom komentarnya.

Akun Instagram @cintakuya dengan 1,1 juta followers menerangkan bahwa sang pemilik adalah musisi berdomisili di California dan berusia 21 tahun.

Selain itu, postingan yang di-repost oleh Cinta Kuya melalui akun TikTok @cintakuya pun menjadi sorotan warganet.

Cinta Kuya beberapa kali membagikan postingan yang menyinggung perlakuan beda orangtua terhadap anak pertama perempuan dan anak kedua laki-laki.

Baca Juga: Sherina Selamatkan Kucing Uya Kuya yang Jadi Korban Penjarahan, Kondisinya Miris

Seperti diketahui, Cinta Kuya merupakan anak pertama dari dua bersaudara, kakak dari Nino Kuya yang kini juga kuliah di California.

Kutipan-kutipan yang dibagikan Cinta Kuya seperti: "Orangtua yang memaksa anak perempuannya mengerjakan pekerjaan rumah dan membiarkan anak laki-lakinya tidak berguna adalah (orang tua yang) bodoh."

"Bagaimana perasaanmu melihat adikmu melakukan sesuatu yang kamu bakal dipukul kalau melakukannya," merupakan kutipan yang juga di-repost Cinta Kuya.

Sebagai anak pertama, Uya Kuya merasa orangtuanya terlalu cepat memberikan semuanya kepada adiknya ketimbang dirinya di usia yang sama menurut kutipan yang ia repost.

Di TikTok @cintakuya pun, kolom komentar postingannya telah dimatikan pula. Bagaimana pendapatmu?

Kontributor : Neressa Prahastiwi