Suara.com - Dalam lanskap musik dan sinema Indonesia yang terus berkembang, jarang sekali sebuah kolaborasi mampu menghadirkan perpaduan sempurna antara teror visual dan kritik sosial yang menggelegar.
Namun, itulah yang berhasil dicapai oleh band rock progresif Zima melalui single terbaru mereka, "Muda dan Tak Berguna," yang secara resmi didapuk sebagai soundtrack utama untuk film horor produksi Mahakarya Pictures, Rest Area.
Lebih dari sekadar pengiring adegan, lagu ini adalah denyut emosional yang senyawa dengan narasi kelam film, menguliti kesewenang-wenangan kaum berkuasa terhadap yang lemah dengan keberanian yang patut diacungi jempol.
Zima, yang digawangi oleh Momo (gitar, vokal), Zuhdil (gitar), Ismeth (kibor), Andi Babon (drum), dan Agib Tanjung (bass), bukanlah nama baru dalam kancah musik rock Indonesia.
Empat dari lima personelnya membawa warisan kuat dari band legendaris Captain Jack, sebuah nama yang identik dengan lirik-lirik lantang yang menyuarakan isu-isu sosial dan ketidakadilan.
Dengan darah yang sama mengalir dalam nadi mereka, Zima hadir sebagai evolusi yang lebih segar, namun tetap menyimpan energi perlawanan dan kritik yang kuat, sebuah identitas yang kini mereka proyeksikan dengan tajam melalui "Muda dan Tak Berguna."
Lirik-lirik dalam "Muda dan Tak Berguna" tidak sekadar puitis; ia adalah tamparan keras terhadap realitas sosial.
Frasa seperti "hilang manusiawi, yang penting kejar harta" dan "suara kami tak didengarkan, melawan pasti akan dibungkam" adalah cerminan wajah gelap ketidakadilan yang kerap terjadi di sekitar kita.
Zima dengan berani menyoroti keserakahan, korupsi moral, dan penindasan yang seringkali dibungkus rapi dalam kemasan kekuasaan.
Baca Juga: Ramai Gelombang Demonstrasi, Bagaimana Nasib Konser Muse yang Digelar September Ini?
Semangat perlawanan ini berpadu erat dengan narasi Rest Area, sebuah film karya sutradara Aditya Testarossa yang bercerita tentang lima anak muda "crazy rich" yang terjebak di sebuah rest area terpencil.
Mereka harus berhadapan dengan Hantu Kresek, simbol dendam dari tanah yang dirampas demi pembangunan, sebuah alegori kuat tentang dosa-dosa masa lalu yang tak pernah benar-benar terkubur.
Momo, vokalis Zima, mengungkapkan esensi di balik lagu ini. "Buat kami, 'Muda dan Tak Berguna' bukan sekadar lagu, tapi ekspresi kemarahan. Dan kami rasa, film Rest Area jadi medium yang tepat untuk mempertemukan musik ini dengan cerita yang punya semangat senada," ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan hanya transaksi komersial, melainkan pertemuan dua entitas kreatif yang memiliki visi dan misi serupa: menyuarakan ketidakpuasan dan membangkitkan kesadaran melalui karya seni.
Aditya Testarossa, sutradara Rest Area juga mengakui kedalaman kontribusi Zima.
"Musik Zima memberi dimensi lain pada Rest Area. Lagu 'Muda dan Tak Berguna' menangkap amarah dari cerita ini, tapi juga memberikan suara pada mereka yang selama ini tak terdengar. Jadi, film dan lagu ini saling melengkapi," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ramai Gelombang Demonstrasi, Bagaimana Nasib Konser Muse yang Digelar September Ini?
-
Ryans Rayel Pecah Stigma Dangdut dengan Sentuhan K-Pop di Single "Posesif Bukan Toxic"
-
Britpop Movement Vol.1 Sukses Digelar: Perayaan Musik dan Persaudaraan Lintas Negara
-
Pestapora 2025 Tetap Digelar Pekan Ini, Promotor Akan Ungkap Informasi Terbaru Malam Ini
-
BCL Ketar-ketir Dilarang Bawain Lagu Hitsnya Sendiri, Curhat di DPR: Terus Aku Mesti Nyanyi Apa?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Yesaya Abraham Bocorkan Adegan Paling Bikin Kaget di Sinetron Beri Cinta Waktu
-
4 Film Dean Fujioka Mantan Suami Vanina Amalia Putri Bos Sido Muncul, Termasuk Orang Ikan
-
Cerita Adhisty Zara Debut Sinetron Beri Cinta Waktu
-
Lebih Brutal dari Film Pertama, Ini 5 Fakta Kenapa Black Phone 2 Begitu Mengerikan
-
Celine Evangelista Tanpa Hijab di Film Danyang Wingit, Begini Penjelasannya
-
Industri Komedi Buka Pintu: Bintang Emon Beberkan Ikhtiar Jemput Bola Komika Perempuan
-
Film Suka Duka Tawa, Suara Baru Komedi dari Sudut Pandang Perempuan
-
Kisah Reza Rahadian Kecil Jadi Tukang Potong Rumput karena Kesulitan Ekonomi
-
Bukan Cuma Ngobrol, Rayn Wijaya Bongkar Trik Jaga Mood Yesaya Abraham di Lokasi Syuting
-
Ayu Chairun Nurisa Bantah Tudingan Umrah buat Kabur dari Pemeriksaan Tersangka