Entertainment / Gosip
Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:36 WIB
Uya Kuya saat ditemui di gedung DPR RI di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]
Baca 10 detik
  • Video joget Uya Kuya di DPR diedit dan memicu kemarahan publik.

  • Hoaks menyebar lewat video lama dengan tulisan provokatif yang tidak benar.

  • Kemarahan publik akibat disinformasi berujung pada penjarahan rumah Uya Kuya.

Suara.com - Uya Kuya kembali bercerita soal rumahnya yang dijarah. Insiden nahas itu terjadi pada 30 Agustus 2025.

Cerita tersebut terkait dengan asal mula rumah Uya Kuya dijarah. Di mana Uya Kuya kepergok joget-joget usai rapat di Gedung DPR.

"Jadi setelah pidato kenegaraan pak Presiden Prabowo, Ketua DPR, mbak Puan Maharani menutup acara dan mempersilakan untuk menikmati hiburan musik lagu-lagu daerah," kata Uya Kuya di tayangan FYP, Trans 7 pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Salah satu lagu daerahnya adalah Maumere yang dinyanyikan mahasiswa Unhan.

"Kita berjoget. Dan tidak ada konteks merayakan apa pun, tidak ada pengumuman apapun," jelas Uya Kuya.

Tapi yang kemudian tersebar di publik adalah Uya Kuya bersama anggota DPR lain seolah nirempati. Mengingat kondisi masyarakat yang tak baik-baik saja.

Kondisi kamar mandi rumah Uya Kuya usai dijarah [Youtube]

Apalagi saat itu, santer kabar akan ada tunjangan rumah untuk para anggota DPR.

"Dua hari kemudian, muncul video joget tadi diganti lagunya. Jadi lagu dugem, lagu lain yang ada tulisan 'joget-joget merayakan kenaikan gaji', 'joget-joget gaji 3 juta sehari'. 'Joget-joget di atas penderitaan rakyat' Itulah yang diframing," papar Uya Kuya.

"Penyulutnya..," timpal Irfan Hakim menerkah.

Baca Juga: Nasib Sahroni-Nafa Urbach hingga Uya Kuya di Ujung Tanduk, MKD DPR Resmi Gelar Sidang

Uya Kuya membenarkan hal tersebut.

Setelahnya, muncul video lawas Uya Kuya yang sedang joget-joget di TikTok.

Sama seperti sebelumnya, video tersebut juga diedit.

"Jadi setelah joget itu, kan saya nggak pernah ngomong apa-apa, muncullah ribuan video-video lama saya dari 2021, 2022, joget TikTok itu, sampai 2023, dimunculkan kembali oleh orang," jelas Uya Kuya.

Momen inilah yang menjadi titik awal penyebaran disinformasi.

Video-video lawas tersebut kemudian dibumbui dengan tulisan-tulisan provokatif yang sama sekali tidak sesuai dengan konteks aslinya.

Load More