- MKD DPR RI telah memulai proses persidangan terhadap sejumlah anggota dewan yang dinonaktifkan oleh partai politiknya
- Proses perdana berfokus pada kajian dan registrasi perkara untuk menentukan kasus mana yang akan dilanjutkan ke tahap pemanggilan dan persidangan
- Sejumlah tokoh terkenal, termasuk politisi dan selebriti seperti Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach, menjadi subjek dalam proses sidang MKD ini
Suara.com - Babak baru drama politik di Senayan resmi dimulai. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI akhirnya mulai memproses kasus sejumlah anggota dewan yang dinonaktifkan oleh partai mereka, termasuk nama-nama besar seperti Ahmad Sahroni, Uya Kuya, hingga Eko Patrio.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengonfirmasi bahwa proses persidangan telah memasuki tahap awal. Menurutnya, agenda perdana ini krusial untuk menentukan nasib para anggota dewan tersebut ke depannya.
"Sidang hari ini adalah sidang awal, yaitu kegiatan dalam melakukan penelaahan atau kajian perkara, dan registrasi perkara, mana yang lanjut, mana yang tidak lanjut," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Dasco menjelaskan, setelah tahap kajian dan registrasi ini selesai, MKD akan segera menjadwalkan pemanggilan terhadap para pihak teradu. Proses ini sengaja dikebut selama masa reses agar persidangan bisa langsung tancap gas ketika DPR kembali aktif.
Menurutnya, MKD mulai memproses pada saat ini yang masih berada pada masa reses. Dengan begitu, sidang akan langsung bisa digelar ketika nantinya DPR RI sudah memasuki masa sidang pada 3 November 2025.
"Karena ada ketentuan jarak waktu antara registrasi bahwa perkara dilanjut dengan pemanggilan sidang, itu ada jangka waktu yang harus dipenuhi menurut tata beracara MKD," ujar Dasco sebagaimana dilansir Antara.
Ia juga menegaskan bahwa para anggota dewan yang dinonaktifkan memang tidak dihadirkan dalam sidang perdana ini karena fokusnya masih pada administrasi perkara. "Memang anggota DPR nonaktif itu tidak diundang dalam sidang awal ini," katanya.
Gelombang penonaktifan ini terjadi setelah sejumlah anggota dewan menuai sorotan tajam publik, yang puncaknya terkait dengan aksi demonstrasi besar-besaran pada akhir Agustus 2025 lalu.
Selain Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio, beberapa nama lain yang masuk dalam daftar nonaktif adalah Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dan artis yang beralih menjadi politisi, Nafa Urbach.
Baca Juga: MKD DPR Gelar Sidang Awal Polemik Sahroni hingga Uya Kuya Hari Ini, Tentukan Jadwal Pemanggilan
Berita Terkait
-
MKD DPR Gelar Sidang Awal Polemik Sahroni hingga Uya Kuya Hari Ini, Tentukan Jadwal Pemanggilan
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Kapan Sahroni hingga Uya Kuya Disidang? Dasco: Rabu 29 Oktober
-
Pimpinan DPR Sudah Terima Surat, MKD Bakal Gelar Sidang Bahas Nasib Ahmad Sahroni hingga Uya Kuya?
-
Nasib Eko Patrio dan Uya Kuya di DPR RI Masih Menggantung, Waketum PAN Bilang Begini
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Blak-blakan Prabowo: Ini Tugas Utama yang Saya Berikan ke Kapolri Sejak Hari Pertama!
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
Borok 'Wakil Tuhan' Terkuak! 3 Hakim Pemutus Vonis Lepas Korupsi CPO Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD Sentil KPK: Dugaan Saya Takut, Entah Pada Siapa
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri
-
15 Golongan Warga Jakarta Masih Nikmati Transportasi Gratis, Daerah Penyangga Harap Sabar!
-
Omongan Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Solo Ketimbang Colomadu Sulit Dipercaya, Mengapa?