Gonggongan anjing terdengar bersahut-sahutan di siang itu, dua-tiga ekor dari mereka datang menghampiri sambil mencoba untuk mengendus menyapa orang yang datang. Ekor-ekornya mengibas ke kiri dan ke kanan, pertanda sang anjing sedang ingin bermain.
Disebuah rumah dikawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, terdapat sebuah komunitas yang bergerak terhadap penyelamatan anjing. Komunitas itu bernama "Cinere Paw Love & Hope", merupakan satu dari ratusan shelter penyelamat hewan di Jakarta. Pada bulan Januari lalu, tengah melakukan kegiatan sterilisasi terhadap 20 ekor anjing dari berbagai ras.
Kegiatan sterilisasi tersebut merupakan bentuk aksi bakti sosial dari persatuan dokter hewan untuk mengurangi populasi anjing yang beredar secara masif, bahkan belum ada data yang valid mengenai angka populasi anjing untuk wilayah Jabodetabek.
Populasi anjing liar di wilayah Jabodetabek mengalami perkembangan yang sangat masif, indikatornya disebabkan karena banyaknya sisa makanan di tempat-tempat penampungan sampah yang tidak cepat terangkut. Menjamurnya restoran dan sentra kuliner seantero kota seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), turut juga berpengaruh sebagai pemicu cepatnya perkembang-biakan seperti anjing liar tersebut.
Steril seringkali disebut juga dengan kastrasi atau kebiri. Intinya steril yang mereka lakukan saat itu adalah operasi mengangkat kandungan untuk anjing betina dan mengangkat buah zakar untuk anjing jantan. Mereka tidak melakukan suntik KB, meski dalam hal biaya lebih murah, tapi jauh lebih beresiko daripada tindakan operasi. Sterilisasi mencegah hewan berkembang biak, fungsinya untuk mengurangi over populasi hewan peliharaan khususnya anjing. Sterilisasi juga memberikan banyak manfaat kesehatan untuk hewan peliharaan serta mengurangi masalah perilaku tertentu yang tidak diinginkan.
Cinere Paw Love & Hope Shelter berada di area seluas 800 meter persegi, yang mampu menampung sekitar 300 ekor anjing, dan 300 meter persegi merupakan shelter atau lahan untuk rehabilitasi. Terdapat sekitar 100 ekor anjing berbagai ras yang ditampung di Shelter pada saat itu dengan dibantu oleh dua orang tenaga sukarelawan. Berbagai anjing itu datang dari hasil memungut di jalan, datang dengan sendirinya, bahkan diantar sendiri oleh pemilik sebelumnya.
Foto & Teks : [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Komentar
Berita Terkait
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Mengapa Kucing dan Anjing Makan Rumput? Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
Dari Warung Gelap Jadi Regulasi Ketat: Mengapa Jakarta Melarang Konsumsi Anjing dan Kucing?
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur
-
Unit K-9 Polri Jadi Andalan di Medan Sulit Pencarian Korban Banjir Agam
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenhut Mulai Verifikasi Kayu Gelondongan Bencana Sumatera
-
Kejaksaan Terseret OTT, Kajari Hulu Sungai Utara Diamankan KPK
-
Kabupaten Serang Banten Direndam Banjir
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Ammar Zoni Jalani Sidang Lanjutan, Saksi Beberkan Temuan Narkotika di Sel Tahanan
-
Di Tengah Puing Bencana, Warga Aceh Barat Kibarkan Bendera Putih
-
Uji Materi UU Hak Cipta Dikabulkan Sebagian, MK Perkuat Hak Musisi
-
Darurat Sampah, Terpal Jadi Andalan Pemkot Tangsel
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia