Suara.com - Minum kopi satu atau dua cangkir sehari rupanya bisa mengurangi risiko kanker usus, demikian hasil sebuah penelitian dari ilmuwan di University of Southern California, Amerika serikat.
Penelitian itu meneliti pola konsumsi kopi dari 8500 orang di Israel. Sebanyak 5000 sukarelawan dalam penelitian itu menderita kanker usus dan 3500 lainnya tidak mengidap kanker. Para peneliti juga menemukan bahwa para sukarelawan dalam studi itu rata-rata minum kurang dari dua cangkir kopi setiap hari.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa mereka yang minum kopi secara teratur lebih kecil risikonya, hingga 30 persen, terkena kanker usus, ketimbang mereka yang tidak pernah mengonsumsi kopi.
"Jumlah bukti yang kami temukan menunjukkan (bahwa konsumsi kopi kurangi risiko kanker usus)," kata Stephanie Stenzel, mahasiswi postdoktoral pada University of Southern California, yang menggelar penelitian tersebut.
Stenzel mempresentasikan temuannya itu dalam pertemuan tahunan American Association for Cancer Research di San Diego, AS, yang berlangsung dari 5 sampai 9 April.
Lebih jauh Stenzel menemukan bahwa, dibanding mereka yang minum kopi kurang dari secangkir sehari, konsumsi kopi dua cangkir sehari bisa mengurangi risiko kanker usus hingga 22 persen. Sementara minum dua cangkir atau dua setengah cangkir kopi sehari bisa mengurangi risiko kanker usus hingga 44 persen. Minum lebih dari dua setengah cangkir kopi bisa mengurangi risiko kanker usus hingga 59 persen.
Meski demikian Stenzel mengakui bahwa perlu ada studi lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara kopi dengan berkurangnya risiko kanker usus.
Tetapi para peneliti menduga kopi bisa mempercepat proses pencernaan makanan di usus. Cepatnya proses pencernaan membuat jaringan sel usus tidak terlalu lama terpapar agen-agen penyebab kanker. Dugaan lain mengatakan bahwa kopi bisa memengaruhi komposisi mikroba di usus sehinga membuat organ itu lebih kebal terhadap kanker. (LiveScience)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis