Suara.com - Obesitas saat ini telah menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Terlebih prevalensi terus meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2007, prevalensi nasional obesitas untuk dewasa pada perempuan dan laki-laki masing-masing sebesar 23,8 persen dan 13,9 persen.
Ahli gizi Dr dr Inge Permadhi, MS, SpGK mengatakan, prevalensi tersebut meningkat pada Riskesdas 2010 dan lebih meningkat lagi pada Riskesdas 2013.
"Prevalensi perempuan obes dari 26,9 persen meningkat menjadi 32,9 persen, dan pada laki-laki dari 16,3 persen meningkat menjadi 19,7 persen," jelasnya saat ditemui di peluncuran Zona Sehat Nestlé (Nestlé Healthy Zone) di atrium Mal Pejaten Village, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Inge menjelaskan bahwa obesitas merupakan penyakit yang berhubungan erat dengan risiko beberapa penyakit degeratif seperti penyakit jantung koroner, stroke, Diabetes Melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia (kelainan lemak darah), kanker dan masih banyak lagi.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah kegemukan dan obesitas, lanjut dia, adalah dengan menerapkan pola makan sehat. "Yang dimaksud dengan pola makan sehat adalah mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan," jelas Inge.
Dengan kata lain, makanan yang dikonsumsi harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh secara seimbang, dengan jumlah porsi sesuai tumpengan gizi (pada Angka Kecukupan Gizi 2013).
"Kita juga perlu memilih bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi dan diolah secara sehat. Selain itu kita perlu makan sesuai jadwal makan sehari-hari," jelasnya lagi.
Untuk mengetahui berapa jumlah porsi makanan yang dibutuhkan tubuh agar mendapatkan asupan gizi secara seimbang, Inge mengatakan, perlu menerapkan healthy portion diet.
Diet ini, kata dia, merupakan cara mudah untuk menentukan perbandingan zat gizi karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu makanan sehari-hari yang diterjemahkan dengan menggunakan piring dibagi menjadi empat bagian.
Pembagiannya adalah sebagai berikut: ¼ piring untuk karbohidrat dari makanan pokok, ¼ piring untuk protein nabati, dan hewani serta lemak yang terkandung di dalamnya, dan 1/2 piring untuk bahan makanan sumber serat yaitu sayur dan buah.
Selain menerapkan diet (pola makan) sehat, Anda juga harus melakukan latihan fisik secara teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selamat mencoba!
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Biar Kurus: Ini 6 Aturan Main Diet Sehat yang Gampang Diterapin
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Intermittent Fasting: Diet Populer dengan Manfaat dan Risiko Kesehatan
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Benarkah Berat Badan Naik Saat Kurang Tidur dan Stres? Waspada Risiko Obesitas
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh