Suara.com - Lima pasien terduga Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus (MERS-CoV) yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar Bali dinyatakan negatif. Terakhir, hasil pemeriksaan laboratorium Biologi Molekuler (Biomol) Universitas Udayana dan Litbangkes Kementerian Kesehatan terhadap KD, pasien terduga MERS-CoV atau virus korona terbukti negatif.
KD (55), berjenis kelamin perempuan yang tinggal di Desa Karangsokong, Kabupaten Karangasem, tidak memenuhi kriteria dugaan MERS-CoV.
"Hasil PCR negatif. Namun, memang pasien memiliki keluhan batuk dan sesak karena didiagnosis penyakit pneumonia," kata Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah Denpasar dr Kadek Nariyantha di Denpasar, Rabu (14/5/2014).
Ia mengatakan saat ini kondisi KD stabil dan masih dirawat di ruang isolasi Nusa Indah, RSUP Sanglah. "Rencananya akan dipindahkan ke ruang lain untuk mendapat penanganan pneumoninya," ujarnya.
KD dirujuk ke RSUP Sanglah pada Minggu (11/5/2014) dari RSUD Karangasem, Bali. Ia mengalami batuk-batuk, demam, setelah melaksanakan ibadah umrah pada 17 hingga 29 April 2014. "Atas kecurigaan itu, pasien kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar," ujarnya.
Secara keseluruhan RSUP Sanglah sudah lima kali menerima lima pasien diduga MERS-CoV. Namun, semuanya dinyatakan tidak positif terserang virus korona. Pasien pertama, seorang warganegara Arab Saudi. Lalu warga Bali yang baru saja umrah juga dinyatakan negatif.
Kemudian pasien ketiga berinisial AS (50) meninggal dunia, Rabu (7/5/2014) setelah dirawat di RSUP Sanglah sejak sehari sebelumnya. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Biomol Unud dan Litbangkes Kemenkes AS juga dinyatakan negatif MERS-CoV.
Pasien keempat berinisial AOk yang dirawat sejak Kamis (8/5/2014) dan sudah diizinkan pulang pada Minggu (11/5/2014).
"Pasien terakhir ini juga hasilnya negatif sehingga menunggu izin pulang saja," kata Nariantha. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis