Suara.com - Obat anti-Tuberkulosis (TB) temuan ahli imunologi/virologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya segera diproduksi PT Konimex, dan siap beredar di masyarakat pada akhir 2014 atau awal 2015.
"Obat anti-TB sebenarnya sudah ada, tapi obat anti-TB temuan Unair itu dilengkapi dengan komponen anti-kebal, jadi anti-TB temuan Unair itu anti-TB yang anti-resisten," kata Kepala Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Unair Surabaya Prof Nasronudin di Surabaya, Minggu (22/6/2014).
Anti-TB temuan yang segera diproduksi itu melengkapi temuan vaksin anti-rabies dari ahli imunologi/virologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr drh Suwarno MSi yang sudah diproduksi oleh PT Sanbe Farma dan beredar di masyarakat.
Menurut Prof Nasronudin, kerja sama dengan PT Konimex untuk obat anti-TB itu sudah sampai tahap "MoA" (memorandum of agrrement), sehingga tidak lama lagi akan segera diproduksi dan dapat dikonsumsi masyarakat.
"Dari pihaknya sudah selesai 100 persen, jadi tinggal PT Konimex mengurus perizinan ke Balai POM dan kalau selesai, tentu akan dapat segera diproduksi. Saya yakin akan beredar kepada masyarakat pada akhir tahun ini juga," katanya.
Dengan obat anti-TB yang bersifat anti-resisten itu, katanya, masyarakat akan diuntungkan, karena potensi untuk sembuh akan semakin terbuka.
"Kalau dibandingkan dengan obat anti-TB yang sudah ada, tentu masih mungkin terjangkit, karena obatnya tidak resisten," katanya.
Sebelumnya (23/5), penemu vaksin anti-rabies dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr drh Suwarno MSi menyatakan vaksin anti-rabies temuannya itu diproduksi pada tahun 2014.
"Saya menemukan 'seed vaccine' (bakal vaksin) rabies pada tahun 2012 dan alhamdulillah sudah diproduksi PT Sanbe Farma pada tahun ini (2014)," kata Prof Suwarno yang memiliki sembilan hak paten itu.
Menurut guru besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair itu, vaksin rabies temuannya itu memiliki keunggulan dibandingkan dengan vaksin rabies yang sudah ada, karena vaksin rabies temuannya menggunakan isolat lokal dari Tanah Toraja.
"Saya sudah menguji beberapa isolat lokal, ternyata isolat dari Tanah Toraja paling stabil, sedangkan vaksin rabies yang selama ini dipakai pecinta hewan di Indonesia merupakan impor dari Prancis, padahal tipe bakteri dari virus rabies itu sangat berbeda antara tipe Prancis dan Indonesia, karena itu tingkat kesamaannya juga rendah," katanya.
Ia menambahkan bila tingkat kesamaan dari tipe bakteri dari virus itu rendah, maka tingkat kesembuhan juga rendah.
"Tingkat kesamaan tipe bakteri Prancis dengan Indonesia itu hanya 38 persen, sedangkan tingkat kesamaan dengan tipe lokal mencapai 96 persen, karena itu potensi kesembuhan dengan vaksin yang menggunakan isolat lokal bisa mencapai 100 persen," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan