Suara.com - Penderita diabetes boleh menjalankan puasa Ramadan, asalkan dalam pengawasan dokter.
Ini penting dilakukan agar mereka mengetahui kemungkinan risiko yang bisa muncul sekaligus meminimalkan risiko tersebut.
"Selama puasa, kita makan dua kali sehari dengan rentang waktu yang panjang antara kedua waktu itu. Memodifikasi pola konsumsi menyebabkan metabolisme tubuh berubah dan penderita diabetes harus menyesuaikan rencana pengobatan mereka berdasarkan hal itu," jelas Dr. Shehla Shaikh dari Pusat Endokrinologi dan Diabetes KGN Mumbai, seperti dilansir Indian Express.
Lebih lanjut ia mengatakan, penderita diabetes harus menghindari konsumsi makanan olahan dan berlemak tinggi saat berbuka puasa.
Kemudian, jika ada tanda hipoglikemia (kekurangan glukosa) dalam aliran darah, maka penderita diabetes harus menghentikan puasanya.
Hipoglikemia bisa muncul saat penderita diabetes berpuasa. Kondisi ini bisa menyebabkan hilang kesadaran dan kejang.
Masalah lain yang mungkin dihadapi penderita diabetes ialah Ketoasidosis Diabetik, yakni komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa penderita.
Kondisi ini dapat menyebabkan muntah, dehidrasi, napas terengah-engah, kebingungan dan koma, serta trombosis yang mengarah pada pembentukan gumpalan dalam pembuluh darah.
Menurut para ahli, penderita diabetes tipe satu yang memiliki riwayat hipoglikemia berisiko lebih tinggi jika mereka berpuasa.
Hipoglikemia atau hiperglikemia juga dapat dialami penderita diabetes tipe dua, tetapi umumnya jarang terjadi dan konsekuensinya lebih ringan dibandingkan penderita diabetes tipe satu.
Untuk menghindari komplikasi selama puasa, para ahli menyarankan penderita diabetes melakukan diet karbohidrat dan berhenti berpuasa begitu ada tanda-tanda hipoglikemia muncul.
Tanda-tandanya seperti pusing, keringat dingin, gelisah, sulit bicara hingga tak sadarkan diri.
"Penderita diabetes disarankan mengonsumsi lebih banyak karbohidrat yang tinggi kalori," ujar Dr. K.D. Modi, ahli endokrinologi dari Rumas Sakit Medwin di Hyderabad.
Sementara itu, ahli kesehatan lainnya, Dr. Atul Luthra dari Rumah Sakit Fortis di New Delhi mengatakan, karena dehidrasi adalah risiko potensial pada penderita diabetes selama siang hari, maka asupan cairan saat sahur harus banyak.
"Penderita diabetes harus lebih banyak mengonsumsi buah-buahan segar dan sayuran hijau. Minuman yang mengandung kafein dan makanan berlemak yang digoreng harus dihindari karena meningkatkan risiko dehidrasi," tambahnya.
Berita Terkait
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar