Suara.com - Peringatan ini untuk mereka yang suka dengan celana ketat atau skinny jeans yang saat ini sedang ngetren. Celana yang terlalu ketat bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.
Menurut para ahli medis, masalah yang disebabkan skinny jeans seperti testis terjepit, gangguan di kandung kemih dan bahkan infeksi di saluran kandung kemih.
Untuk itu para ahli menyarankan orang-orang untuk tak terlalu sering mengenakan celana ketat atau bahkan sama sekali meninggalkan celana ketat demi kesehatan Anda. Mengenakan skinny jeans memang membuat Anda tampil bergaya, namun sering mengenakannya adalah bencana.
Berikut sejumlah gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan akibat skinny jeans. Salah satunya adalah infeksi jamur candida yang bisa menyebabkan nyeri atau gatal-gatal pada vagina dan ini akhirnya akan menyebabkan nyeri ketika buang air kecil atau saat berhubungan seks. Candida biasanya tumbuh di bagian lembab tubuh Anda seperti mulut, saluran pencernaan dan vagina. Celana yang terlalu ketat membuat bagian tubuh ini menjadi lembab dan memicu pertumbuhan candida. Salah satu alasan utama untuk infeksi ini adalah bahan yang bersifat menahan panas dan kelembaban yang mungkin membuat infeksi jamur menyebar.
Dampak lainnya adalah folikulitis. Kondisi ini ditandai dengan kemerahan dan rasa gatal di kaki. Biasanya ini disebabkan gesekan kulit dengan jeans yang dapat menyebabkan infeksi kulit folikulitis. Infeksi folikulitis terjadi ketika bakteri atau jamur menyusup kulit melalui folikel rambut dan pada gilirannya menyebabkan radang.
Pada mereka yang sangat sensitif, terlalu sering mengenakan skinny jeans dapat memicu timbulnya jerawat di paha bagian dalam. Ini karena skinny jeans mengakibatkan bagian paha banyak berkeringat, kemudian memblokir pori-pori pada kulit sehingga kulit sulit bernapas. Buntutnya timbul benjolan atau ruam panas, yang berakhir dengan timbulnya jerawat.
Umumnya paha jerawat terjadi pada skrotum. Mengenakan jin yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi pada rambut di daerah pantat yang menghasilkan jerawat di punggung Anda. Ketidakseimbangan hormon juga membuat kelenjar minyak lebih hiperaktif yang pada gilirannya menyebabkan kelebihan produksi sebum. (boldsky.com)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
Terkini
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang