Suara.com - Pernahkan terbersit dalam kepala Anda, berapa lama harus mengganti bantal yang biasa digunakan. Karena risiko menggunakan bantal yang yang tak 'layak' bisa mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan.
Yang pasti, bantal yang baik harus mampu mendukung leher dan kepala secara memadai. Bantal yang sudah terlalu lama digunakan juga disebut bisa menyebabkan masalah kebersihan akibat tungau, kulit mati ataupun debu yang tertahan di dalamnya.
Untuk itu, John MacEwan, dari Ergoflex, menyarankan bantal perlu diganti setiap dua tahun sekali.
Bahkan sebuah lembaga yang banyak meneliti tentang tidur yang sehat di AS, "The Sleep to Live Institute menyarankan untuk mengganti bantal setiap enam bulan sekali.
Namun tak semua ahli sependapat dengan saran ini, dan menyebut ini hanyalah taktik pemasaran belaka. Yang pasti mereka menyarankan untuk mengganti bantal ketika tak lagi memberikan dukungan memadai bagi tulang leher saat tidur, sehingga tetap sejajar dengan tulang belakang.
Karena menurut hasil penelitian menunjukkan, menggunakan bantal yang salah dapat menyebabkan leher kaku, nyeri lengan dan sakit kepala di pagi hari. Untuk itu bantal dari lateks, polyester atau kontur busa bantal lebih disarankan untuk kesehatan leher.
Selain itu ancaman tungau dan debu juga potensial menimbulkan gangguan pada penderita alergi atau asma. Sebuah penelitian tentang alergi yang dilakukan University of Manchester pada 2005, menemukan per gram bantal yang digunakan secara rutin selama satu setengah hingga 20 tahun, mengandung ribuan spora jamur. Penelitian ini memang tidak melihat lebih detil efek dari spora itu pada pemakainya. Tapi aspergillus (jamur yang banyak ditemukan di dalam bantal) sering disebut sebagai penyebab asma.
Bantal memang pilihan individu. Tapi tidak ada salahnya, jika dari sekarang mulai mempertimbangkan jenis bantal yang sesuai demi kesehatan. Jangan juga malu untuk mencobanya sebelum memutuskan untuk membelinya.
Bagi Anda yang ingin membebaskan bantal dari debu, ataupun sel mati dan tungau, Sebagian produsen menyertakan petunjuk untuk mencucinya. Tetapi biasanya membutuhkan air yang sangat panas untuk itu. Jadi memang lebih aman mengganti bantal Anda dengan yang baru. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi