Suara.com - Kesibukan sering memaksa para pekerja melewatkan waktu makan siang di meja kerja. Makan siang di meja kerja, sepertinya cara yang mudah untuk memanfaatkan waktu. Kebiasaan ini mungkin saja bisa memberi citra baik kepada atasan, hanya saja ini buruk untuk kesehatan. Ada beberapa resiko kesehatan dan isu kebersihan yang muncul ketika Anda makan di meja kerja Anda.
Meja Anda tidak bersih.
Peneliti mengklaim bahwa meja kerja mengandung 400 kali lebih banyak bakteri dibandingkan dudukan meja biasa. Coba ingat, berapa sering Anda membersihkan meja atau keyboard dengan pembersih. Saat makan di meja kerja, Anda tidak hanya menambah bakteri namun juga menampakkan makanan Anda ke lingkungan yang sarat akan kuman.
Buruk untuk sistem pencernaan.
Saat makan di meja sambil bekerja, Anda akan lebih berkonsentrasi pada pekerjaan Anda ketimbang makanan yang Anda santap. Makan di meja kantor bisa menyebabkan pasokan darah beralih dari sistem sistem pencernaan ke otak dan jantung. Tubuh harus rilkes dan santai saat makan sehingga tidak menekan kesehatan dan pencernaan. Makan sambil bekerja bisa menjadi alasan mengapa Anda kerap mengalami konstipasi, kembung dan mulas.
Memengaruhi postur tubuh.
Duduk terlalu lama bisa membentuk postur bahu, punggung, leher dan kaki Anda. Dengan makan siang memberi alasan untuk beranjak dari meja kerja meski hanya beberapa menit. Ini akan melancarkan peredaran darah untuk memastikan pasokan energi dan oksigen ke dalam jaringan dan organ. Baik dengan alasan istirahat makan siang atau hanya sekedar berjalan, pastikan Anda bergerak dari meja Anda beberapa kali dalam sehari.
Makan berlebih.
Saat Anda makan di meja kerja, konsentrasi akan terbelah ke pekerjaan dan makanan. Terkadang, jika Anda terlalu konsentrasi pada pekerjaan, Anda tidak akan sadar bahwa makan siang sudah habis. Pola makan seperti ini bisa menyebabkan makan yang berlebihan.
Mempengaruhi produktivitas.
Sejenak beranjak dari meja kerja untuk istirahat makan siang, memberi kesempatan pada otak untuk beristirahat. Ini saatnya otak melakukan penyegaran dan mengurangi keletihan. Menggerakkan tubuh juga meningkatkan pasokan oksigen ke badan dan otak. Ini membantu Anda tetap waspada dan aktif, sehingga bisa lebih produktif. (heatlhmeup)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental